DENPASAR (inibali.com): Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali berupaya menjaga tekanan inflasi hingga akhir 2015 dengan sejumlah langkah antisipatif.
Wakil Ketua TPID Bali Dewi Setyowati mengatakan langkah yang dilakukan di antaranya fokus mengawal perkembangan harga.
"TPID Provinsi Bali optimis target inflasi tahun 2015 dapat tercapai," katanya, Rabu (11/11/2015).
Langkah antisipatif itu di antaranya menjamin kecukupan ketersediaan ketahanan pangan, menjaga stabilitas dan ekspektasi harga, penggalian informasi dengan instansi terkait, serta melalui koordinasi dan pertemuan TPID di seluruh kabupaten/kota di Bali.
Optimisme itu juga diikuti dengan rendahnya tekanan inflasi yang terus berlanjut seiring relatif terkendalinya inflasi beras dibandingkan dampak El Nino dengan intensitas yang sama pada tahun 1997-1998.
Inflasi pada Oktober 2015 tercatat sebagai inflasi bulanan terendah sejak tahun 1997 dengan mengalami deflasi sebesar minus 0,64%.
Laju deflasi Oktober 2015 pada kelompok volatile foods atau kelompok bahan makanan yang harganya kerap bergejolak didorong oleh komoditas daging ayam ras, cabai rawit, dan cabai merah.
Pada kelompok inti, laju deflasi didorong oleh komoditas pasir dan angkutan udara, sedangkan pada kelompok administered prices atau barang dan jasa yang harganya ditetapkan oleh pemerintah, deflasi ditunjukkan oleh komoditas bahan bakar rumah tangga dan tarif listrik seiring dengan penetapan paket kebijakan pemerintah.
"Kami berupaya melakukan pengendalian inflasi yang difokuskan pada aspek produksi, distribusi, serta menjaga ekspektasi masyarakat melalui sosialisasi dan publikasi dalam upaya menjaga stabilitas harga," ujar Dewi.(Antara)
Label:
Kabarbali