Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer menjelaskan, ada enam kawasan pariwisata yang akan dibangun ITDC, diantaranya: Buleleng, Bali utara; Mandalika, NTB; Labuhan Bajo, NTT; Teluk Nipah, Bandar Lampung; Kepulauan Seribu dan Pulau Belitung. "Tugas utama kami diantaranya membuat masterplan, membangun infrastruktur dasar yang dibutuhkan sebuah kawasan pariwisata. Mulai dari akses jalan raya, air bersih, listrik, telekomunikasi dan infrastruktur pendukung lainnya. Selanjutnya, kami mengundang para investor strategis untuk bekerjasama dengan ITDC untuk membangun properti-properti yang mendukung sebuah kawasan pariwisata terpadu," papar Abdulbar, Rabu (25/11) kemarin sebelum acara Pisah Sambut Dewan Komisaris dan Direksi ITDC di Hotel Inaya Nusa Dua.
Dikatakan, ITDC sedang dalam tahap pembangunan kawasan pariwisata Mandalika di Lombok Tengah, dan dalam waktu dekat akan memulai proses administrasi pembangunan kawasan pariwisata baru lainnya di Buleleng, Bali Utara. Kedua kawasan tersebut dinilai memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dengan kawasan pariwisata di Bali selatan.
Pada tanggal 12 Desember 2015 Presiden Joko Widodo direncanakan akan meresmikan implementasi paket kebijakan ekonomi jilid VI yang diberikan kepada 8 KEK termasuk KEK Mandalika. Pada saat yang sama direncanakan juga akan dilakukan groundbreaking pembangunan hotel milik ITDC yang akan dioperasikan oleh Pullman. Proyek-proyek lainnya yang sedang dalam tahap persiapan pembangunan adalah pengolahan air laut menjadi air bersih dengan sistem reverse osmosis, PLTS, antor ITDC dan Dewan KEK, dan Sekolah Tinggi Pariwisata.
Begitupula dengan kawasan Bali Utara, utamanya di Kabupaten Buleleng, memiliki potensi pariwisata (sea, sand, sun) yang indah. Bali Utara juga memiliki keragaman seni dan budaya yang tak kalah dengan kawasan pariwisata Bali lainnya. Saat ini, manajemen ITDC tengah melakukan studi dan penjajakan ke sejumlah pihak untuk turut bersama-sama membangun kawasan pariwisata seluas 600 hektar di Kbupaten Buleleng, Bali Utara.
"Kami telah mendapat komitmen sejumlah investor dalam dan luar negeri untuk membangun dan mengembangkan kawasan Mandalika di Lombok Tengah serta Bali Utara. Hal itu sebagai komitmen kami untuk menjadikan pariwisata sebagai salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia," ucap Abdulbar.
Manajemen ITDC juga mendukung arahan Menteri BUMN yang mendorong sinergi antar BUMN khususnya di bidang pariwisata, untuk mengoptimalkan potensi pariwisata di sejumlah daerah. Melalui sinergi tersebut, sejumlah kendala pembangunan infrastruktur dasar, seperti: jalan, air bersih, pelabuhan, transportasi dan telekomunikasi dapat diselesaikan dengan lebih cepat.
Manajemen baru ITDC optimistis dapat berkontribusi dalam mencapai target kedatangan 20 juta turis dan target pendapatan devisa dari sektor pariwisata sebesar Rp 240 triliun pada 2019. Keyakinan tersebut didasarkan pada pengalaman perseroan yang selama 42 tahun berhasil mengelola dan mengembangkan kawasan pariwisata terpadu Nusa Dua di Bali menjadi kawasan pariwisata berkelas internasional. Selain itu, manajemen baru ITDC saat ini berasal dari kalangan profesional dengan beragam latar belakang, yaitu bankir, investment banker, dan infrastruktur, yang sesuai dengan core bisnis perseroan.
"Pengelolaan kawasan pariwisata Nusa Dua akan menjadi prototype/model dalam mengembangkan kawasan-kawasan pariwisata baru lainnya. Kami telah memiliki model pengelolaan serta SDM yang berkualitas dalam mengembangkan kawasan pariwisata," tutup Abdulbar. (wid)
Label:
Headline,
Pariwisata