DENPASAR(inibali.com) - Pihak Bandara Ngurah Bali mengaku saat ini harus menghadapi kendala run way dan apron di tengah semakin meningkatnya jumlah penumpang dan penerbangan ke Bali yang dikenal sebagai pintu gerbang Indonesia. Hal ini disampaikan GM PT Angkasa Pura Ngurah Rai Yanus Suprayogi saat ditemui di sela-sela penutupan Posko Natal dan Tahun Baru di Bandara Ngurah Rai Bali, Senin (9/1).
Untuk tahun 2017, Bandara Ngurah Rai menargetkan pertumbuhan penumpang sebanyak 5 persen dibanding dengan tahun sebelumnya. "Tahun 2016 kita sudah melayani penumpang 19,98 juta orang. Padahal bandara kita sebenarnya mampu melayani 25 juta penumpang pertahun. Kendala adalah run way dan apron. Fasilitas ini memang masih kurang. Kita ada masalah dengan pemeliharaan run way. Saya tidak menjanjikan banyak karena masalah tersebu," ujarnya. Itulah sebabnya dirinya hanya menargetkan pertumbuhan 5 persen di tahun 2017 nanti.
Untuk double run way kendalanya adalah adanya Pura Telaga Waja yang terletak di sisi timur bandara sehingga tidak bisa dibuat lebar. Saat ini hanya ada paralel runway. Pemeliharaan sebenarnya setiap 5 tahun sekali, saat ini rata-rata dua tahun sekali. Hal ini disebabkan padatnya lalulintas bandara ke Ngurah Rai. Run way yang ada bisa diperpanjang ke arah laut dengan cara direklamasi.
"Jadi kami minta masyarakt untuk mendukung dan memahaminya. Bandara Ngurah Rai memiliki panjang rum way 3 kilometer dengan lebar 45 meter," ujarnya. Ketiadaan lahan tersebut membuat PT Angkasa Pura berpikir untuk melakukan reklamasi laut yang ada di sisi barat bandara.
Saat ini perharinya rata-rata 380 penerbangan atau perjam rata-rata 25 pesawat keluar masuk. Sementara total penumpang untuk sementara sebanyak 62 ribu orang perhari. dengan rincian sebanyak 51 ribu lebih wisatawan mancanegara dan sisanya adalah wisatawan domestik. "Kita berharap untuk penerbangan dari berbagai negara di dunia hanya menggunakan pesawat yang besar dengan muatan yang banyak sehingga sekali turun mendatangkan banyak orang ke Bali," ujarnya.
Keuntungan menggunakan pesawat yang besar selain karena muat banyak penumpang namun juga tidak membuat lalulintas udara di atas langut Ngurah Rai macet. Banyak pesawat kecil maka akan macetlah Bandara Ngurah Rai. Untuk pelayanan penerbangan, akan memperioritaskan negara-negara dengan penyumbang wisatawan terbanyak ke Bali seperti Cina, Australia dan beberapa negara lainnya. (Ar)