*Arus Laut Pantai Kuta Paling Berbahaya
MANGUPURA (inibali.com) - Jutaan wisatawan tiap tahun berkunjung ke Pantai Kuta. Ratusan petugas pengaman pantai disiagakan tiap hari. Namun keterbatasan peralatan menyebabkan pengamanan tidak bisa maksimal. Prudence Foundation dan Prudential Indonesia menyerahkan 2 unit kendaraan ATV untuk mendukung keselamatan wisatawan di Pantai Kuta.
Kepala Badan Peyelamat Wisata Tirta (Balawista) Badung, I Made Suparka, Rabu (24/1/2018) mengatakan, arus laut Pantai Kuta paling berbahaya dari seluruh pantai yang membentang sepanjang 80 kilometer di Kabupaten Badung. Jumlah kasus insiden tenggelam di Pantai Kuta menempati urutan pertama dengan 100 kasus dengan jumlah korban meninggal sebanyak 9 orang pada Tahun 2017.
Dikatakan, ganasnya arus laut di Pantai Kuta memang menjadi perhatian khusus pemerintah termasuk Balawista. Oleh sebab itu diperlukan lifeguard yang handal. Untuk mendapatkan regu penyelamat yang handal didukung dengan peralatan yang memadai. Jumlah anggota Balawista Badung saat ini sebanyak 180 orang yang tersebar dari Pantai Tanjung Beno hingga Pantai Munggu dengan 26 pos jaga.
Jumlah lifeguard yang ada saat ini dinilai masih kurang. Rencananya tahun ini akan diadakan penambahan karena akan ada penambahan pos penjagaan baru. Pantai yang sebelumnya tak dikunjungi kini banyak dikunjungi. Tahun ini direncanakan ada penambahan 6 pos penjagaan baru. Setiap pos penjagaan maksimal 8 orang.
Diakui, kendala utama yang dihadapi Balawista adalah alat perlengkapan penyelamatan. Meski setiap tahunnya ada penambahan alat tetapi masih kurang. Setiap tahun dilakukan penambahan setiap tahun juga banyak yang rusak karena karat akibat terkena air laut.
“Tititk yang paling rawan adalah Pantai Kuta. Makanya di Pantai Kuta ini setiap 500 meter dijaga oleh life guard. Penjagaan yang paling rapat itu di Pantai Kuta. Pantai Kuta berbahaya karena titik arus baliknya banyak. Palung lautnya banyak dan berbahaya. Apalagi setiap hari di Pantai Kuta ribuan orang yang berenang. Selain kekurangan tenaga kami juga kekurangan alat,” Tutur Suparka usai menerima bantuan alat-alat safety lifeguard berupa 2 motor ATV, teropong, dan payung pantai oleh manajemen Prudential Life Assurance.
Executive Director Prudence Foundation Marc Fancy didampingi Corporate Communications & Sharia Director Prudential Indonesia, Nini Sumohandoyo mengatakan, save steps frist aid merupakan inisiatif layanan masyarakat. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pertolongan pertama. “Pantai merupakan salah satu bagian terpenting di Bali. Untuk mendukung para penjaga pantai dalam menjalankan tugasnya, kami percaya donasi ini merupakan sebuah langkah awal dalam melindungi masyarakat,” tuturnya.
Prudence Foundation, sebuah lembaga sosial yang merupakan bagian dari Prudential Corporation Asia, sejalan dengan program SAFE STEPS mereka, hari ini meresmikan kerja samanya dengan Badan Penyelamat Wisata (Balawista) Badung untuk memberikan pelatihan dasar keselamatan jiwa kepada masyarakat Indonesia. Melalui kerja sama ini, Prudence Foundation memberikan 2 unit kendaraan All-Terrain Vehicle (ATV), 20 teropong, dan 30 payung parasol yang diberikan kepada Badan Penyelamat Wisata (Balawista) Badung di Bali, untuk semakin meningkatkan keselamatan di pantai, yang merupakan salah satu destinasi utama bagi para turis dan masyarakat setempat.
Prudential Indonesia juga bekerja sama dengan duta SAFE STEPS Marshello Lolot Aryafara, serta Balawista, dalam mendukung ‘Little Nippers’, yang merupakan program pelatihan dasar keselamatan di pantai untuk anak-anak berusia 6-13 tahun di Bali. Selain itu, pelatihan dasar pertolongan pertama di pantai juga diberikan kepada sejumlah tenaga pemasar serta karyawan Prudential di area Bali, yang dapat berbagi pengetahuan ini kepada rekan-rekan lainnya, demi membekali mereka untuk kondisi darurat dan mempersiapkan mereka untuk menyelamatkan jiwa. *