Royal Venya Ubud |
PT Metropolitan Land Tbk atau Metland melalui PT Metropolitan Karyadeka Ascendas menyiapkan pembangunan vila di Ubud, Bali.
Direktur PT Metropolitan Karyadeka Ascendas Olivia Surodjo mengatakan tahun ini perusahaan memang belum berencana mengembangkan proyek baru dan masih fokus untuk membangun proyek eksisting.
Adapun satu proyek baru yang menjadi prioritas adalah proyek segmen atas bertajuk Royal Venya Ubud, Bali. Dia menyebut proyek ini dibangun di atas lahan seluas 1,6 hektare.
“Vila itu kita operasikan seperti hotel, untuk diversifikasi. Investasi kira-kira Rp150 miliar, tapi belum final,” katanya, belum lama ini.
Sebelumnya, Olivia sempat mengatakan bahwa minat investor terhadap proyek Royal Venya sangat bagus. Tahap pertama perusahaan hanya akan memasarkan 31 unit, tetapi jumlah pemesan sudah lebih dari yang ditawarkan.
Untuk proyek vila tersebut, Metland menawarkan jaminan investasi return of investment (ROI) 24% dalam tiga tahun. Dengan peluncuran proyek tersebut, Metland optimistis bisa mencapai target marketing sales Rp1,5 triliun hingga akhir tahun.
Hingga Oktober 2017 lalu, perusahaan ini mengantongi prapenjualan Rp1,02 triliun. Proyek itu diprediksi akan beroperasi pada kuartal ketiga 2020.
Selain itu, PT Anugerah Kasih Investama atau AKI Group melalui PT Anugerah Kasih Satu juga mengembangkan resor premium, Tavisamira Beach Club & Resort di Bali.
Sales & Marketing Director PT AKS Hans Herwin mengatakan Tavisamira merupakan vila premium yang pembangunannya menggabungkan resor, beach club, dan wedding chapel persis di bibir Pantai Pasut, Tanah Lot, Bali. Tavisamira ini akan dijual mulai dari Rp4,5 miliar.
Menurut Hans, saat ini Bali masih menjadi primadona untuk berinvestasi di sektor properti, khususnya resor atau vila. Jumlah wisman ke Bali pada September 2017 naik sebesar 23,51% dibandingkan dengan capaian September 2016.
Tavisamira Resort dibangun di atas lahan 1,4 hektare, terdiri dari 40 unit berukuran 8x17 meter sebanyak 32 unit dan 16x17 meter sebanyak 6 unit.
Pengembang lain adalah PT Mahakarya Evelyn-Almeera Mughnii Development (Mughnii Land) yang membangun vila mewah berkonsep vilatel di Pantai Beraban, Tanah Lot, Bali di atas lahan seluas 16 hektare.
Proyek vilatel dengan konsep resor di pesisir Pantai Braban ini akan terdiri dari 827 unit yang seluruhnya dijual kecuali 20 unit tertentu sebagai milik pengembang. Proyek ini ditargetkan selesai pada pertengahan 2019.
Djoko Purwoko, pemilik Mugnii Land, mengatakan vila tersebut menggunakan sertifi kat hak milik sehingga unit yang dimiliki konsumen lebih terjamin dan menguntungkan, karena harganya lebih tinggi pada saat dijual kembali.
Untuk meyakinkan calon investor, Djoko juga melakukan garansi pendapatan sewa senilai Rp5 juta per bulan selama masa kredit pemilikan rumah (KPR) maksimal 15 tahun. (Bisnis.com/wan)