MANGUPURA (inibali.com) - Pasar, destinasi dan aksebilitas menjadi 3 hal terpenting dalam mendatangkan wisatawan mancanegara. Demikian disampaikan Tenaga Ahli Menteri Bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata RI Prof. Dr. I Gde Pitana.
“Karena pasar inilah yang akan mendatangkan wisatawan. Dan untuk meraih pasar ini ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian,” ujar Prof. Pitana di sela-sela acara Indonesia Tourism Outlook (ITO) 2019 yang digelar, Jumat (23/11) di Hotel Ayodya Nusa Dua.
Tiga hal dimaksud tambah Pitana yakni pertama dengan memperhatikan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Banyak negara yang menjadi pasarnya Indonesia termasuk Bali semua pertumbuhan ekonominya positif. Seperti India tumbuh tinggi di atas 7 persen. Juga Cina dan beberapa negara lain. Dengan pertumbuhan ekonominya yang bagus, ini akan memberi dampak positif. Kedua yang harus diperhatikan yakni data outbond negara tersebut. Seperti Singapura outbondnya yang semula 12 juta tumbuh jadi 13 juta. Juga Cina dari 130 juta tumbuh mencapai 150 juta.
"Saya lihat semua negara yang menjadi pasar kita outbondnya tinggi. Jadi ketika pertumbuhan outbond tinggi maka ini akan memberi peluang yang sangat besar,” jelas Pitana.
Dan ketiga yakni setting pasar yang sangat penting diperhatikan. Sebab banyak negara juga sama-sama merebut wisatawan untuk berkunjung ke negaranya. “Harus diingat, kita bukan ‘soul player’, bukan satu-satunya pasar. Jadi banyak yang berebut dan jadi pesaing,” jelas Pitana.
Ia mencontohkan turis India, yang merebut bukan hanya Indonesia, melainkan juga negara lain seperti Malaysia. Demikian pula Cina yang menjadi sasaran negara Eropa, Australia bahkan New Zealand. “Jadi untuk merebut pasar kita harus buat strategi pemasaran,” tegasnya. Melalui ITO ini, dinilainya sangat strategis untuk melihat dan memprediksi masa depan industri pariwisata untuk melakukan strategi pemasaran sehingga bisa sustainable.
Sebagaimana diketahui Estepers sebagai wadah dari alumni Sekolah Tinggi Pariwisata Bali menggelar Indonesia Tourism Outlook (ITO) 2019. “Tujuannya untuk membangun pariwisata yang memiliki nilai tinggi dari berbagai segi,” kata Chairman ITO 2019, I Made Ramia
Adnyana. ITO diisi dengan seminar untuk memberikan sumbangsih kepada industri pariwisata di Indonesia. Beberapa pakar dan pengamat ekonomi di tanah air hadir dalam ITO di antaranya Prof. Rhenald Kasali, Ph.D membahas kepada perkembangan ekonomi yang berdampak kepada pariwisata di tahun 2019 dan Faisal Basri menyampaikan tentang dunia pariwisata yang tidak bisa lepas dari tantangan dan peluang.
Ketua Umum Estepers I Nyoman Sukadana mengatakan, Indonesia Tourism Outlook 2019 ini sebagai langkah ke depan dunia Pariwisata Indonesia 2019. Karena itu, ITO juga menghadirkan Campbell Wilson – Senior Vice President Comercial dari Singapore Airlines yang merupakan salah satu maskapai besar di dunia untuk memberikan masukan tentang pentingnya akses perkembangan dunia. *