Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (ketiga kanan) saat berkunjung ke Museum Pasifika, Nusa Dua, Bali. |
INIBALI.COM – Museum Pasifika di kawasan pariwisata Nusa Dua Bali bakal menjadi salah satu tempat kunjungan delegasi Konferensi Tingkat Tinggi G20.
Museum Pasifika memiliki koleksi lengkap dari Kepulauan Pasifik berupa lukisan, patung, tekstil, serta artefak seni lainnya.
Sebagian koleksi juga didominasi seniman dunia yang pernah berkarya maupun terinspirasi Bali karena pernah menetap di Pulau Dewata ini.
Tentu, karya seniman Bali baik tradisi maupun modern dan kontemporer juga ikut menjadi bagian khazanah yang disajikan Museum Pasifika.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau akrab disapa Tjok Ace melakukan kunjungan ke museum itu pada Kamis 9 Februrari 2022.
Menurut Tjok Ace Museum Bali memiliki koleksi karya seni yang sangat lengkap dan termasuk langka di dunia.
"Koleksi Museum Pasifika sangat lengkap, bukan hanya dari aspek estetika, tetapi juga kaya dari sisi historisnya,” kata Tjok Ace.
Dalam kunjungan itu, Tjok Ace disambut pendiri sekaligus pemilik Museum Pasifika Philippe Augier, Managing Director ITDC I Gusti Ngurah Ardita, Kepela Dinas Kebudayaan Bali Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha dan Kepala Ombudsman Bali Umar Ibnu Alkhatab.
Tjok Ace menjelaskan kunjungannya ke Museum Pasifika untuk melihat dari dekat kesiapan tempat ini yang bakal menjadi salah satu objek kunjungan bagi delegasi KTT G20 yang rencananya digelar Oktober 2022 mendatang.
Kata dia Museum Pasifika dijadwalkan menggelar dua pameran saat KTT G20 berlangsung yakni pameran karya seniman dari negara G20 dan pameran karya seniman kontemporer Indonesia.
“Saya sangat mengapresiasi keberadaan Museum Pasifika yang telah menjadi bagian dari aset budaya Pulau Dewata ini,” ujarnya.
Philippe Augier mengatakan museum yang didirikan pada 2006 itu telah menajdi bagian dari atraksi pariwisata inernasional di Nusa Dua dan mencatat angka kunjungan yang cukup tinggi.
“Museum ini menjadi pusat seni internasional yang telah dikunjungi sedikitnya delapan kepala negara, 300 mentei dan diplomat dari 65 negara,” ujarnya.
Sebagai pusat seni, kata Philippe Augier, museum ini juga menjadi temat pembelajaran bagi para siswa dan mahasiswa dari dalam dan luar negeri.
Sejak didirikan museum telah mengundang lebih dari 50.000 siswa dan mahasiswa dari 800 sekolah dan universitas.
“Selama 12 tahun terakhir, Museum Pasifika telah menyelenggarakan 65 kegiatan internasional yang melibattkan ratusan seniman dan ribuan pengunjung,” katanya.
Ia menegaskan Museum Pasifika siap menjadi tempat kunjungan delegasi KTT G20 maupun B20 yang akan datang.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga sempat mengecek kesiapan Museum Pasifika untuk menerima kunjungan dari delegasi KTT G20.(wan)