Gambar rencana pembangunan sarana pariwisata untuk pengembangan kawasan Tana Mori, Labuan Bajo, NTT yang dilakukan oleh ITDC. (Foto: Dok. ITDC) |
Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan pengembangan kawasan pariwisata Tana Mori merupakan penugasan pemerintah ketiga bagi ITDC dalam pengembangan destinasi pariwisata di Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk menjalankan penugasan ini dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memenuhi apa yang menjadi target pemerintah,” katanya, Rabu 6 Juli 2022.
Kata dia pengalaman ITDC pengembangan The Nusa Dua dan The Mandalika bakal diterapkan dalam pengembangan Tana Mori dan optimistis proyek ini akan selesai sesuai tenggat waktu dengan kualitas berstandar internasional.
Dia menyebut hingga minggu ketiga Juni 2022 pembangunan kawasan pariwisata Tana Mori tahap pertama telah mencapai 34,26% dari yang ditargetkan yakni sebesar 32,90%.
Pembangunan tahap pertama tersebut meliputi infrastruktur dasar dan utilitas, fasilitas MICE, dan wellness center.
Progres pembangunan tersebut telah mencakup lingkup pekerjaan konstruksi, pekerjaan perencanaan serta pekerjaan umum.
Ia menjelaskan kawasan pariwisata Tana Mori yang akan dikembangkan mencakup 20 Ha yang merupakan bagian dari pengembangan kawasan KEK seluas 338 Ha.
Kawasan ini akan menyediakan fasilitas pertemuan dan akomodasi terintegrasi serta dilakukan guna mendukung peningkatan kunjungan wisatawan ke Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo.
Keseluruhan pembangunan tahap 1 dijadwalkan dapat selesai pada Q1 2023 dengan penyelesaian infrastruktur dan fasilitas MICE sendiri ditargetkan pada Q4 2022.
Segera setelah pembangunan tahap 1 rampung, pembangunan destinasi pariwisata Tana Mori akan memasuki tahap 2 berupa pembangunan fasilitas akomodasi hotel bintang lima.
Pendanaan pembangunan tahap 1 Tana Mori ini menggunakan dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp470 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2021 yang telah diperoleh ITDC pada Desember 2021 lalu.
PMN ini dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur dasar yaitu jalan akses, utilitas antara lain jaringan listrik, jaringan plumbing, ground water tank, tempat pembuangan sampah sementara, fasilitas utama kawasan berupa fasilitas MICE untuk 200 pax, serta fasilitas lainnya berupa Wellness Center.
Pembangunan infrastruktur, venue MICE dan Wellness Center ini adalah bagian dari masterplan pengembangan keseluruhan Tana Mori, Labuan Bajo, NTT.
Abdulbar menyebut bukan hanya sesuai target waktu dan standar internasional, ia juga memastikan pengembangan Tana Mori dilakukan dengan mengedepankan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan, seperti yang telah kami terapkan di kawasan-kawasan yang kami kelola yaitu The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok, NTB.
“Pengembangan yang kami lakukan akan memperhatikan pelestarian alam, budaya dan kesejahteraan masyarakat daerah sekitar destinasi pariwisata,” tutur Abdulbar.
Tana Mori yang terletak di Desa Golo Mori, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki berbagai macam spot pariwisata yang atraktif mulai dari alam hingga kebudayaan. Lokasi site, yang saat ini tengah dibangun oleh ITDC ini, berhadapan langsung salah satunya dengan Pulau Rinca yang termasuk ke dalam Taman Nasional Komodo yang merupakan situs warisan dunia UNESCO.
Ke depannya, kawasan ini akan dikembangkan menjadi kawasan pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) terintegrasi, yang dilengkapi fasilitas hotel dan resort berbintang, venue MICE berkelas dunia, pusat penelitian dan wisata edukasi komodo, wisata petualangan (adventure tourism), pelabuhan wisata dan penyeberangan serta fasilitas penunjang wisata lainnya.
Untuk mendukung aksesibilitas kawasan, Kementerian PUPR tengah membangun akses jalan menuju kawasan Tana Mori sepanjang lebih kurang 25 Km dan ditargetkan akan selesai November 2022. Dengan adanya akses jalan ini, nantinya kawasan ini dapat ditempuh dengan berkendara kurang dari setengah jam dari Bandara Komodo, Labuan Bajo.
Abdulbar yakin dengan pengalaman ITDC dan dukungan dari Pemerintah sebagai pemegang saham serta stakeholder lainnya, pembangunan Tana Mori akan berjalan dengan lancar dan sesuai rencana.
“Kami optimistis Tana Mori ini akan menjadi destinasi pariwisata unggulan baru di kawasan timur Indonesia yang mampu menjadi motor penggerak pengembangan ekonomi di kawasan tersebut di masa yang akan datang,” tutup Abdulbar.(rls/wan)