Tren Minum Kopi dan Nongkrong Tingkatkan Minat Jadi Barista Profesional

Selasa, 25 Juni 2024 : 04.08

 

Tren minum kopi dan nongkrong juga meningkatkan ketertarikan masyarakat, terutama generasi muda, untuk menjadi barista profesional.(foto/ist)
INIBALI.COM - Tren minum kopi sambil nongkrong bersama rekan kerja dan teman-teman setelah beraktivitas tidak hanya membuat kedai kopi menjamur di Indonesia. Tren ini juga meningkatkan ketertarikan masyarakat, terutama generasi muda, untuk menjadi barista profesional.

Data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) menunjukkan peningkatan peserta pelatihan barista terampil sebesar 240% dalam tiga tahun terakhir. Pada 2020, terdapat 455 peserta didik barista. Jumlah ini meningkat menjadi 1.075 peserta didik pada 2021, dan mencapai 1.130 peserta didik pada 2022.

Meski demikian, profesi barista masih sering dipandang sebelah mata. Padahal, barista adalah profesi yang menjanjikan di subsektor kuliner. Seorang barista tidak hanya menyeduh kopi, tetapi juga menjadi kunci penting dalam menentukan kualitas dan kenikmatan kopi yang disajikan. Mereka harus mahir memilih biji kopi terbaik, menggiling dengan baik, dan memahami metode penyeduhan yang tepat.

Selain itu, barista profesional juga harus memiliki keterampilan latte art atau seni melukis di atas kopi. Kemampuan ini membutuhkan waktu latihan hingga empat bulan untuk mencapai kesempurnaan. Keterampilan melukis di atas kopi terus membutuhkan kreativitas dan latihan berkelanjutan.

Namun, keterampilan saja tidak cukup. Barista perlu memiliki sertifikasi sebagai bukti profesionalisme mereka. Sertifikasi memberikan nilai tambah di tengah persaingan ketat, baik di dalam maupun luar negeri.

Profesi barista juga bisa membawa nama Indonesia di kancah internasional. Banyak kompetisi yang memperlombakan keterampilan meracik kopi kelas dunia, dan barista Indonesia sering menorehkan prestasi. Contohnya, Mikael Jasin, yang meraih Juara 1 dalam World Barista Championship 2024 di Busan, Korea Selatan. Sebelumnya, Mikael meraih peringkat ke-4 (2019) dan ke-7 (2021).

Barista lainnya, Ryan Wibawa, menempati peringkat ke-3 dalam World Brewers Cup 2024 di Chicago, Amerika Serikat. Ini adalah pencapaian luar biasa karena merupakan kali pertama perwakilan Indonesia masuk tiga besar di kompetisi tersebut.

Barista perempuan, Mandie Soengkono, juga mencetak prestasi dengan menempati peringkat kedua dalam kompetisi cupping, World Cup Tasters Championship 2023 di Yunani. Hebatnya, Mandie adalah satu-satunya barista perempuan di babak final.

Dengan banyaknya peminat profesi barista, tidak menutup kemungkinan akan lebih banyak lagi barista berprestasi yang membawa nama Indonesia di kancah internasional.(nik)