Airbnb dan UNESCO Hadirkan Buku Panduan Budaya Bali, Dorong Wisata Bertanggung Jawab

Inisiatif ini bertujuan mengubah cara wisatawan menikmati Bali dengan menghadirkan pengalaman budaya yang lebih otentik, bukan sekadar wisata massal.

Kamis, 11 September 2025, 11:11 WIB

INIBALI.COM – Airbnb berkolaborasi dengan UNESCO meluncurkan Bali Cultural Guidebook, sebuah panduan budaya yang dirancang untuk merayakan dan melestarikan kekayaan tradisi Bali, sekaligus mendorong pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan bertanggung jawab.

Peluncuran yang digelar di Jendela Bali, Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Rabu 10 September 2025 ini merupakan kelanjutan dari program yang pertama kali diperkenalkan pada Desember 2024.

Inisiatif ini bertujuan mengubah cara wisatawan menikmati Bali dengan menghadirkan pengalaman budaya yang lebih otentik, bukan sekadar wisata massal.

Melalui pelatihan dan pemetaan budaya, para Tuan Rumah Airbnb dibekali keterampilan untuk menjadi duta budaya yang mampu menceritakan adat, tradisi, hingga warisan leluhur Bali kepada wisatawan dunia.

“Kami percaya perjalanan menjadi lebih bermakna ketika tidak hanya terhubung dengan tempat, tetapi juga dengan orang dan budayanya,” ujar Mich Goh, Director of Public Policy Airbnb Asia Pasifik.

Menurut riset Airbnb, 90% wisatawan Asia Pasifik mencari pengalaman budaya otentik. Melalui kemitraan dengan UNESCO, inisiatif ini diharapkan tidak hanya memperkaya pengalaman wisatawan, tetapi juga memberdayakan komunitas lokal dalam melestarikan identitas budaya mereka.

UNESCO sebelumnya melakukan pemetaan budaya di Tabanan, Gianyar, Bangli, Buleleng, dan Badung, yang meliputi kuliner, seni, kerajinan, tradisi hidup, hingga situs bersejarah.

Hasilnya menjadi fondasi utama Bali Cultural Guidebook, yang kini dapat diakses wisatawan maupun Tuan Rumah Airbnb.

“Warisan budaya tidak hanya terlihat pada monumen, tetapi juga pada praktik kehidupan sehari-hari. Program ini memastikan pariwisata memperkuat budaya, bukan melemahkannya,” tegas Moe Chiba, Culture Programme Specialist UNESCO.

Berita Terkait