Bali Antisipasi Penularan Penyakit Mulut dan Kuku, Ini Populasi Hewan Rentan Terserang

15 Januari 2025, 17:18 WIB

INIBALI.COM – Pemprov Bali mengambil langkah strategis untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK), yang kembali merebak di sejumlah provinsi, termasuk Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sejak akhir 2024.

Upaya yang dilakukan meliputi edukasi, vaksinasi, penyemprotan disinfektan, dan vaksinasi yang telah dialokasikan pemerintah pusatsebanyak 170 ribu dosis vaksin PMK bagi Bali.

Hingga kini, sebanyak 17 ribu dosis telah diterima dan akan digunakan dalam pelaksanaan vaksinasi sepanjang Januari 2025.

Perihal tersebut dibahas dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) pada Rabu 15 Januari 2025 di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.

Rapat ini dihadiri Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI Agung Suganda serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali I Wayan Sunada mengatakan Bali pernah mengalami wabah PMK pada 2022 dengan 556 kasus pada ternak sapi.

Ketika itu sebanyak 553 sapi dipotong bersyarat, sementara tiga lainnya mati. Berkat penanganan cepat, Bali berhasil mencapai status zero case PMK per 1 Agustus 2022 dan mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.

Namun, dengan merebaknya kasus di sejumlah provinsi sejak akhir 2024, Bali meningkatkan kewaspadaan meskipun belum ada laporan kasus baru.

Sunada berharap dukungan penuh dari pemerintah pusat dan masyarakat untuk mencegah kembalinya wabah PMK di Bali.

Berita Terkait