Bali & Beyond Travel Fair 2025: Kukuhkan Bali Pimpin Transformasi Pariwisata

Senin, 24 Maret 2025, 09:21 WIB

Kata dia pariwisata berkualitas bukan hanya tentang peningkatan jumlah kunjungan, tetapi juga tentang bagaimana kita mengelola pertumbuhan tersebut secara bertanggung jawab.

“Melalui Gerakan Wisata Bersih dan pengembangan koridor wisata 3B, kami ingin memastikan bahwa setiap destinasi di Indonesia tumbuh dengan fondasi yang kuat: kebersihan, keberlanjutan, dan partisipasi aktif masyarakat lokal,” ujar Ni Luh Puspa.

Kedua program ini sejalan dengan strategi nasional untuk menjadikan keberlanjutan dan budaya sebagai pilar utama pariwisata Indonesia.

Mendukung hal ini, Program “Satu Pulau, Satu Pola, Satu Tata Kelola” dari Gubernur Bali, yang dijabarkan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun, menyoroti tiga fokus utama Bali: pengelolaan sampah, penanganan kemacetan, dan perlindungan lahan produktif, yang selaras dengan tema BBTF mengenai pelestarian alam dan budaya.

Sugi Lanus, filolog dan budayawan Bali, mengingatkan pentingnya kembali ke akar budaya Bali sebelum melakukan promosi masif.

Ia menekankan pemahaman filosofi dan kearifan lokal, seperti yang tercermin dalam Prasasti Blanjong, harus menjadi dasar dalam pembangunan pariwisata yang autentik dan berkelanjutan.

Sugi mengajak masyarakat dan pemerintah untuk lebih menghargai dan melestarikan warisan budaya, seperti naskah-naskah lontar dan tradisi lisan, sebagai upaya menjaga jati diri Bali di tengah arus globalisasi.

Dengan demikian, tambah Sugi, promosi pariwisata yang dilakukan akan memiliki fondasi budaya yang kuat dan autentik, sehingga dapat menarik wisatawan yang menghargai kedalaman budaya Bali.

Ketua GIPI Bali dan BTB Ida Bagus Agung Partha Adnyana menegaskan peran Bali dalam memimpin transformasi pariwisata melalui diversifikasi produk, adopsi teknologi digital, dan kecerdasan buatan (AI) untuk memperkuat daya saing Bali di tengah perubahan global.

Berita Terkait