DBD Mengintai di Musim Pancaroba: Waspadai Gejala dan Mitos yang Mematikan!

18 Maret 2025, 13:26 WIB

INIBALI.COM – Indonesia saat ini sedang memasuki musim pancaroba, di mana perubahan cuaca yang tidak menentu dan curah hujan yang meningkat menciptakan kondisi ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak dan menyebarkan virus dengue dengan lebih cepat.

Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat, dengan lonjakan kasus yang kerap memicu status Kejadian Luar Biasa (KLB) di berbagai daerah. Prevalensi DBD yang tinggi di Indonesia membuat penyakit ini menjadi momok yang harus diwaspadai.

Berdasarkan data dari Allianz Life, kasus DBD terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2024, tercatat kenaikan klaim pengobatan DBD mencapai lebih dari 9.000 kasus, atau meningkat 112% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dr. Tubagus Argie FS Sunartadirdja, Head of Claim Supports and Data Analytics Allianz Life Indonesia mengatakan tingginya kasus DBD di Indonesia harus menjadi perhatian semua pihak.

“Sebagai perusahaan asuransi yang berkomitmen pada perlindungan kesehatan, Allianz Life ingin membantu masyarakat dengan memberikan proteksi dan edukasi agar penanganan DBD dapat dilakukan secara tepat,” katanya kepada media, Selasa 18 Maret 2025.

Edukasi yang tepat sangat penting untuk memerangi mitos-mitos yang beredar seputar DBD. Mitos-mitos ini sering kali menghambat penanganan yang cepat dan tepat, sehingga berpotensi menyebabkan komplikasi serius, bahkan kematian. Berikut beberapa mitos yang perlu diluruskan:

1. Gejala DBD Selalu Muncul Secara Bersamaan
Banyak orang mengira gejala DBD muncul secara serentak. Padahal, faktanya, gejala DBD bisa berkembang secara bertahap. Penanganan yang lambat akibat pemahaman ini dapat berakibat fatal. Beberapa gejala utama DBD yang perlu diwaspadai antara lain:

-Demam tinggi hingga 38,5°C yang berlangsung terus-menerus selama 2×24 jam, kemudian turun dengan cepat.
-Nyeri kepala, otot, dan tulang disertai lemas.
-Ruam kulit kemerahan atau bintik-bintik merah (fase kritis).
-Kesulitan menelan, mual, dan muntah.

Jika Anda atau keluarga mengalami demam tinggi selama 2×24 jam, segera konsultasikan dengan dokter. Kini, konsultasi dokter bisa dilakukan dengan mudah melalui layanan telekonsultasi Halodoc yang disediakan Allianz.

Fasilitas ini memungkinkan Anda mendapatkan penanganan cepat dengan biaya terjangkau sebelum kondisi semakin parah.

Berita Terkait