INIBALI.COM – Wartawan senior Djoko Moeljono mendapat pengahargaan ITLS Award 2025 – Circle Excellent of IHGMA Bali sebagai tokoh media dari Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Bali.
Penghargaan tersebut diserahkan bersama 11 tokoh lainnya dalam acara International Tourism Leaders Summit (ITLS) 2025 dan perayaan World Tourism Day di Trans Hotel & Resort Bali, Sabtu 27 September 2025.
Djoko Moeljono yang kini menjadi editor senior di Harian ‘Bali Tribune’ menyampaikan ucapan terima kasih kepada IHGMA yang telah memberikan apresiasi kepada insan media.
“Penghargaan ini menjadi penyemangat kami untuk terus berkontribusi terhadap kemajuan pariwisata Bali melalui penyebaran informasi kepada publik,” ujarnya ketika dihubungi, Minggu 28 September 2025.
Penerima penghargaan lainnya adalah tokoh kementerian Ni Made Ayu Marthini (Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar); tokoh inovasi dan komunikasi AA Ari Dwipayana (Koordinator Safsus Prsiden RI 2019-2024); tokoh pemerintahan I Wayan Adi Arnawa (Bupati Badung); tokoh pimpinan hotel Ismoyo Sumarlan (Rektor ITBM Bali, Dewan Penasihat IHGMA Bali); tokoh akademisi Prof. I Nyoman Darma Putra (Kordinator Program Doktor Kajian Budaya Universitas Udayana).
Selain itu ada pula tokoh sosial I Wayan Arsada (Ketua Yayasan Pesraman Gurukula, Bangli); tokoh pariwisata Prof I Gde Pitana; tokoh lingkungan I Gusti Rai Ari Temaja (Kadus Banjar Ujung, Desa Kesiman, Denpasar); tokoh pengusaha lokal Putu Agung Prianta (CEO PT Jimbaran Hijau); tokoh adat dan budaya Prof. I Wayan Dibia (Maestro Seni Tari); dan tokoh desa wisata I Nyoman Sunarta (Perbekel Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung).
Ketua IHGMA Bali Komang Artana mengatakan penghargaan tahunan ini untuk memberikan apresiasi dan pengoratan kepada para praktisi yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kemajuan industri pariwisata Bali dan sekitarnya.
Kata dia perhelatan ITLS 20205 yang digelar selama dua hari juga diisi dengan konferensi, workship, dan lomba debat yang didedikasikan untuk membentuk masa depan sektor pariwisata dan perhotelan.
“Kami merespons kebangkitan kembali sektor pariwisata dan memosisikan pariwisata sebagai kekuatan vital untuk pemulihan ekonomi global dan pembangunan berkelanjutan,” ujar Artana.
Dia menambahkan acara ini juga bertujuan untuk mendorong dialog yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB dengan mengedepankan pendidikan berkualitas, pelatihan keterampilan, infrastruktur yang tangguh, dan inovasi.

Artana juga menegaskan kembali mandat inti asosiasi untuk memberikan dukungan nyata di dunia nyata kepada semua peserta dalam proses berkarir mereka, membantu mereka berkembang menjadi leader yang andal di kelasnya.
“Kegiatan ini menggarisbawahi dedikasi IHGMA untuk menumbuhkan kepemimpinan visioner dan mengakui kontribusi vital sektor ini,” kata Artana.
Acara tahun ini juga memiliki makna tambahan, yang diselenggarakan bersamaan dengan perayaan Hari Pariwisata Dunia 2025 yang dibuka oleh Ketut Yadnya, mewakili Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali.
Milka Sitorus, Ketua Panitia Penyelenggara ITLS 2025 mengatakan acara ini dirancang untuk menjadi landasan definitif bagi tradisi tahunan untuk industri.
“Fokus utama kegiatan ITLS tahun ini adalah memberdayakan talenta yang sedang naik daun dengan keterampilan tingkat lanjut yang dibutuhkan untuk kepemimpinan modern,” tuturnya.
Program ITLS 2025 menampilkan jajaran pakar global yang menarik di anraranya pada Sesi Tourism Leaders Talk menghadirkan pembicara internasional dan Indonesia terkemuka, termasuk Terence Wee dari Singapura, Woon Chet Choon dari Malaysia, dan Yoga Iswara dari Indonesia.
Perspektif global yang sangat besar dibawakan oleh Winston Hanes, yang berasal dari AS dan mewakili Archipelago International, sebuah perusahaan yang mengelola portofolio hotel di berbagai pasar, termasuk Indonesia, Malaysia, Kuba, Meksiko, Republik Dominika, Dubai, dan Arab Saudi.
Para pembicara berpengalaman ini berbagi perjalanan kepemimpinan mereka, menawarkan berbagai insight tentang cara menjadi leader yang menginspirasi dalam lanskap pariwisata global.
Selain konferensi utama, acara ini mencakup beberapa program berdampak tinggi yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi profesional di antaranya:
-Hospitality Professional Workshops: Empat kelas terfokus yang didedikasikan untuk Hospitality Revenue Generators, mencakup topik-topik penting seperti Hotel Revenue Management, Sales & Marketing Management, Food & Beverage Management, dan Ancillary Revenue Management.
-Tourism Debate Competition: Forum terstruktur yang dirancang untuk menumbuhkan pemikiran kritis, komunikasi yang efektif, dan advokasi yang terinformasi di antara peserta dari sekolah-sekolah perhotelan terkemuka di Bali.***
