Insentif untuk Nyoman dan Ketut, Gubernur Koster Siapkan Biaya Sejak dalam Kandungan hingga Kuliah

Program insnetif bagi Nyoman dan Ketut akan dipadukan dengan inisiatif 'Satu Keluarga Satu Sarjana', yang bertujuan menciptakan sumber daya manusia Bali yang unggul, terutama dari keluarga kurang mampu.

Rabu, 2 Juli 2025, 11:38 WIB

INIBALI.COM – Kabar gembira bagi warga Pulau Dewata yang akan memiliki anak ketiga dan keempat atau yang bernama Ketut dan Nyoman.

Gubernur Bali Wayan Koster menggulirkan program insentif khusus bagi masyarakat Bali yang memiliki anak keiga dan keempat untuk menjaga kelestarian nama-nama tradisional Bali, sekaligus wujud keberpihakan terhadap krama Bali. Program ini akan mulai dijalankan pada tahun 2026 di bawah kepemimpinannya.

Insentif diberikan sejak anak masih dalam kandungan, terutama untuk kelahiran anak ketiga dan keempat. Program ini akan dipadukan dengan inisiatif ‘Satu Keluarga Satu Sarjana’ yang bertujuan menciptakan sumber daya manusia Bali yang unggul, terutama dari keluarga kurang mampu.

“Program insentif Nyoman dan Ketut akan mulai diberlakukan tahun 2026, dimulai dari masa kehamilan anak ketiga dan keempat, yang akan mendapat perawatan khusus,” ujar Koster saat menutup rangkaian Bulan Bung Karno 2025 di Sanur, Selasa, 1 Juli 2025.

Setelah bayi lahir, keluarga kurang mampu akan mendapat bantuan sosial berupa beras, telur, dan susu untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.

Saat anak memasuki usia sekolah, seluruh biaya pendidikan dari PAUD hingga SMA akan ditanggung. Bahkan, jika anak melanjutkan ke perguruan tinggi, biaya kos pun akan dibantu oleh Pemprov Bali melalui program “Satu Keluarga Satu Sarjana”.

“Semua ini kami lakukan demi masa depan generasi muda Bali yang lebih baik,” tegas Koster.

Ia menekankan bahwa program-program prioritas ini dirancang untuk memperkuat fondasi pembangunan Bali di masa depan. Koster pun memohon doa dan dukungan masyarakat agar seluruh program tersebut dapat berjalan dengan lancar dan membawa manfaat besar.

Tak hanya itu, Koster juga secara konsisten memberikan apresiasi langsung kepada generasi muda yang menyandang nama Nyoman dan Ketut.

Pada acara penutupan Bulan Bung Karno 2025, ia mengundang para pemilik nama tersebut yang hadir di aula untuk naik ke atas panggung, lalu memberikan bantuan dana tunai sebesar Rp 500 ribu per orang sebagai bentuk dukungan.

Menurutnya, generasi muda inilah yang berperan penting dalam menjaga dan melestarikan identitas Bali. Ia juga kembali mengajak masyarakat untuk menjalankan program keluarga berencana khas Bali, yakni memiliki empat anak, agar keberlangsungan nama-nama tradisional seperti Nyoman dan Ketut tetap lestari.***

Berita Terkait