INIBALI.COM – Suasana Pantai The Nusa Dua tak hanya memikat dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan semangat masyarakat yang terus menjaga denyut pariwisata.
Wujud nyata semangat itu terlihat dalam kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas pedagang pantai yang digelar oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), berkolaborasi dengan Public Community Relation (PCR) The Nusa Dua.
Pelatihan yang diikuti 60 pedagang pantai ini dirancang untuk memperkuat keterampilan usaha sekaligus mendukung branding The Nusa Dua sebagai destinasi wisata premium. Para peserta dibekali pengetahuan praktis seputar pengelolaan keuangan usaha kecil serta teknik menata produk secara menarik dan profesional.
General Manager The Nusa Dua I Made Agus Dwiatmika mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen ITDC untuk tumbuh bersama masyarakat sekitar kawasan.
“Kami ingin memastikan para pedagang pantai memiliki keterampilan yang relevan agar dapat mendukung standar layanan The Nusa Dua sebagai destinasi wisata premium,” ujarnya, dikutip dari rilis Jumat, 24 Oktober 2025.
Pelatihan ini mencakup dua materi utama. Sesi pertama bertajuk “Cerdas Kelola Uang – Pengelolaan Keuangan Sederhana untuk Usaha Kecil” mengajarkan cara mengatur keuangan usaha secara efisien melalui simulasi dan lembar kerja harian.
Sesi kedua bertema “Tata Produk Menarik – Tingkatkan Penjualan dengan Penataan Produk Efektif” membekali peserta dengan pengetahuan tentang pentingnya visual produk serta cara sederhana untuk menata barang agar lebih menarik dan meningkatkan daya jual.
Program ini menjadi bagian dari Community Involvement and Development yang secara konsisten dijalankan ITDC untuk memperkuat peran masyarakat sebagai mitra strategis dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan di kawasan The Nusa Dua.
Melalui pelatihan ini, ITDC berharap para pedagang pantai semakin profesional, produk lokal tampil lebih menarik dan kompetitif, serta terwujud sinergi antara pengelola kawasan dan masyarakat dalam menciptakan pengalaman wisata yang lebih menyeluruh bagi wisatawan.
“Kami yakin peningkatan kapasitas ini akan membawa manfaat nyata bagi para pedagang, mulai dari kemampuan mengelola usaha secara mandiri hingga menata produk agar lebih menarik. Dengan keterampilan baru ini, mereka akan semakin percaya diri dalam melayani wisatawan dan mengembangkan usahanya secara berkelanjutan,” tutup Dwiatmika.***
