INIBALI.COM – Perayaan Tahun Baru Imlek memiliki tradisi unik dalam hal makanan karena kekhasan hidangan yang sama dari masa ke masa, tetapi selalu dirindukan untuk dinikmati bersama.
Jika di negara lain, hidangan tahun baru mungkin berbeda-beda, akan tetapi di kalangan masyarakat Tionghoa di Indonesia, beberapa makanan khas Imlek selalu menjadi andalan dari tahun ke tahun.
Dikutip dari laman Dapurumami dan sejumlah sumber lain, berikut ini lima hidangan khas yang selalu menghiasi meja keluarga Tionghoa:
1. Kue Keranjang (Nian Gao)
Kue keranjang sering dikaitkan dengan legenda Dewa Dapur yang setiapakhir akhir tahun naik ke langit untuk melaporkan perilaku setiap keluarga kepada Kaisar Langit.
Masyarakat Tionghoa percaya jika Dewa Dapur melaporkan hal-hal buruk, maka keluarga tersebut akan mengalami kesialan di tahun yang akan datang.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi, masyarakat kemudian menawarkan kue keranjang sebagai persembahan kepada Dewa Dapur. Kue keranjang yang manis dan lezat diharapkan dapat menutup mulut Dewa Dapur agar tidak melaporkan hal-hal buruk.
Kue keranjang memiliki beberapa makna simbolis di antaranya:
Kemakmuran: Kata “gao” dalam “nian gao” memiliki arti “tinggi”. Hal ini melambangkan harapan agar rezeki dan keberuntungan semakin meningkat di tahun yang baru.
Kebahagiaan: Tekstur kue keranjang yang lengket melambangkan kebersamaan dan keharmonisan keluarga.
Kehidupan yang lebih baik: Bentuk kue keranjang yang semakin tinggi melambangkan harapan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan kedudukan yang lebih tinggi.
