Ketika Sampah Laut Menjadi ‘Gema Ombak’: Pameran Sofiya Shukhova di TAT Art Space Denpasar

Setiap karya Sofiya merupakan pesan yang terdampar di pantai, bukan hanya sekedar sampah, tetapi juga kesaksian.

Minggu, 24 Agustus 2025, 08:28 WIB

INIBALI.COM – Seniman asal Rusia Sofiya Shukhova menggelar pameran tunggal bertajuk ‘Echoes of the Tide’ (‘Gema Ombak’) di TAT Art Space Denpasar, 23 Agustus-7 September 2025.

Ia menyajikan 21 karya di atas kanvas maupun berbentuk objek dari sampah laut yang masing-masing meggemakan pesan untuk peradaban tentang kemanusiaan, lingkungan, dan dapat ditafsirkan dengan berbagai segi kehidupan.

Sofiya yang mukim di Bali sejak 2023 memungut sampah laut dari berbagai pantai yang ada di Pulau Dewata dan menjadi elemen karyanya.

Ia menyebut lautan sebagai pembawa pesan, seperti yang tertulis di awal tulisan kuratorial oleh Alvita Chen dari Aatelier Bali yang mengelola pameran tunggal ini: “Apa yang terlintas dalam benak Anda ketika memikirkan sebuah surat dalam botol yang melintasi lautan?”

Judul ini pun seolah membalik citra romantis pesan dalam botol. Alih-alih pesan cinta dan perpisahan, lautan kini mengirimkan serpihan-serpihan dari kelalaian kita, seperti jaring ikan yang dibiarkan hanyut, mainan yang dibuang dari tangan anak-anak, atau bahkan sol sepatu bekas?

Dalam karyanya, ‘He, Her,’ Sofiya menjahit jaring bekas menjadi bentuk seorang nelayan dan istrinya, di mana kehidupan mereka terjalin dengan plastik yang mengancam masuk ke dalam rahim sang istri.

Pada karya ‘Oyster Baby’, bentuk-bentuk janin bersarang di dalam cangkang tiram, menggemakan penelitian ilmiah yang mengungkapkan bagaimana mikroplastik masuk ke dalam kehidupan bahkan sebelum bayi dilahirkan.

Karya ‘Shot’, misalnya, melucuti pistol mainan plastik yang ditemukan di Pantai Nyanyi, mengubahnya menjadi simbol penolakan terhadap kekerasan dan polusi.

Setiap karya Sofiya merupakan pesan yang terdampar di pantai, bukan hanya sekedar sampah, tetapi juga kesaksian. Selebihnya, karya-karya ini seolah menegasikan bahwa cerita apa yang kita kirimkan ke masa depan melalui apa yang kita tinggalkan?

“Lautan sering disebut sebagai obat, menyembuhkan kita dengan cara yang tidak selalu kita lihat. Saya berharap pameran ini membangun kesadaran kolektif yang lebih besar sehingga kita dapat membuat pilihan yang lebih baik untuk melindungi laut,” kata Sofiya Shukhova saat pebukaan pameran ini, Sabtu 23 Agustus 2025 malam.

Berita Terkait