Nuanu Creative City Lepasliarkan 5.000 Kupu-Kupu Asli Bali untuk Pulihkan Ekosistem

Nuanu aktif mendukung siklus hidup kupu-kupu dengan pelepasliaran berkala. Hingga kini, total lebih dari 11.000 kupu-kupu telah dilepaskan, menjadikan kegiatan kali ini sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Nuanu.

Minggu, 24 Agustus 2025, 17:22 WIB

INIBALI.COM – Nuanu Creative City mencapai tonggak penting dalam komitmen ekologisnya dengan melepasliarkan 5.000 ekor kupu-kupu dari 11 spesies asli Bali ke dalam lanskap berkelanjutannya.

Aksi ini merupakan wujud nyata dari upaya tim lingkungan Nuanu untuk memulihkan dan menghidupkan kembali habitat alami.

Sejak awal, Nuanu aktif mendukung siklus hidup kupu-kupu dengan pelepasliaran berkala. Hingga kini, total lebih dari 11.000 kupu-kupu telah dilepaskan, menjadikan kegiatan kali ini sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Nuanu.

Lev Kroll, CEO Nuanu Creative City menekankan peran penting kupu-kupu yang bukan hanya indah, tetapi juga penanda kesehatan ekosistem.

“Kami percaya kupu-kupu harus terbang bebas dan mudah ditemui, bukan hanya dilihat di buku atau pajangan. Komitmen ini juga meluas ke repopulasi kunang-kunang, capung, plankton, dan makhluk kecil lain yang vital bagi kelestarian alam Bali,” katanya, Minggu 24 Agustus 2025.

Sebagai penyerbuk alami dan indikator ekosistem yang sehat, keberadaan kupu-kupu berdampak besar. Meski masa hidup dewasanya hanya 5–14 hari, mereka menjaga ribuan tanaman berbunga, memperkuat rantai makanan, dan menandakan bahwa suatu habitat seimbang. Kehadiran mereka membuktikan bahwa lingkungan Nuanu telah menjadi habitat yang sehat.

“Misi kami adalah memulihkan habitat bagi pahlawan kecil ini dan menciptakan ekosistem yang mampu beregenerasi sendiri,” jelas Agastya Yatra, Head of Environment Nuanu.

Kata dia pelepasliaran 5.000 kupu-kupu ini menunjukkan kesiapan Nuanu menjadi rumah bagi mereka. Ke depan, ia berharap mereka dapat berkembang biak secara alami dengan minim intervensi manusia.”

Kupu-kupu yang dilepaskan merupakan spesies asli Bali, seperti Danaus chrysippus (Plain Tiger), Cethosia hypsea (Malayan Lacewing), dan Papilio peranthus (Swift Peacock Swallowtail) yang ditetapkan sebagai spesies ikonik Nuanu.

Melalui penanaman tumbuhan inang dan sumber makanan yang cermat, pelepasliaran ini bukan sekadar seremonial, tetapi langkah nyata mendukung reproduksi dan keberlanjutan siklus ekologis.

Nuanu berkomitmen untuk terus memperluas program pendidikan lingkungan, menjadikan kawasannya sebagai ruang belajar yang menyatu dengan alam dan memperjuangkan ekosistem yang mandiri.***

Berita Terkait