Penampilan Cemerlang Duta Denpasar di PKB 2025: Harmoni Nada, Tawa, dan Makna

Tabuh Kreasi Pepanggulan “Tapa Rare” menyimbolkan konsekuensi dari pikiran dan tindakan anak-anak, mencerminkan dunia imajinatif dan kreatif yang terinspirasi dari hal-hal yang mereka amati.

Kamis, 26 Juni 2025, 18:22 WIB

Sementara itu, Tari Merak Angelo menggambarkan keindahan dan pesona burung merak jantan yang memamerkan bulu ekornya yang memesona untuk menarik perhatian merak betina.

Sebagai persembahan pamungkas, ditampilkan Tari Dolanan Memedi-Median yang diangkat dari filosofi luhur “Vasudhaiva Kutumbakam” — seluruh dunia adalah satu keluarga. Garapan ini memadukan permainan tradisional dengan pesan universal tentang pentingnya menjaga keharmonisan alam semesta.

“Kami bersyukur bisa tampil maksimal hari ini. Segala latihan dan pembinaan yang dilakukan telah membuahkan hasil terbaik. Meski cuaca sempat menjadi tantangan, anak-anak tetap semangat dan memberikan yang terbaik untuk Kota Denpasar,” ungkap Sumarna.

Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap seluruh proses persiapan yang dilakukan para duta kesenian, khususnya Sekehe Gong Rare Bandrang Cakra. Ia menyebut penampilan malam itu sebagai bukti bahwa anak-anak Denpasar memiliki kemampuan luar biasa dalam dunia seni.

Alit Wiradana juga mengaku bangga melihat kualitas penabuh anak-anak yang tak kalah hebat dari penabuh dewasa. Ia menyoroti kekuatan ide, konsep garapan, serta pemanfaatan properti dan tata artistik yang sesuai dengan tema. Semua unsur tersebut menyatu, menghadirkan tontonan yang bukan hanya menghibur, tetapi juga penuh makna.

“Penampilannya luar biasa. Garapan ‘dolanan’ bahkan berhasil membuat penonton tertawa lepas. Ini membuktikan bahwa anak-anak Denpasar mampu berkarya dengan kualitas tinggi dan penuh semangat. Pementasan malam ini betul-betul membanggakan,” pungkasnya.***

Berita Terkait