Pesona Kosmik dan Gaya Hidup Warnai Penampilan Duta Gianyar di Utsawa Gong Kebyar Wanita PKB 2025

Karya Sandyagita Telung Dasa Telu menggambarkan kesadaran kosmik yang menjaga harmoni alam. Pertunjukan ini menghadirkan pengalaman spiritual yang menyentuh jiwa, dengan gambelan, olah vokal, dan gerak tari yang berpadu selaras membentuk simfoni semesta.

Selasa, 8 Juli 2025, 10:39 WIB

Ia menambahkan, Sanggar Seni Sanjiwani merupakan wadah bagi generasi muda Gianyar yang cinta budaya dan tulus mengabdi demi kemajuan seni di daerahnya.

Sebagai pembuka, Gianyar menghadirkan Tabuh Telu Lelambatan Kebyar Jingga, sebuah komposisi instrumental yang merepresentasikan kekuatan spiritual yang dinamis.

Warna jingga dalam karya ini menyimbolkan kreativitas dan inspirasi, perpaduan antara semangat, keberanian, dan energi batin yang mendorong lahirnya kreativitas sejati.

Sementara itu, pada sesi tari kreasi, Gianyar mempersembahkan Tari Manyelonte, karya yang menggambarkan dinamika gaya hidup remaja putri masa kini.

Tarian ini menyoroti pengaruh media sosial, kesadaran terhadap kecantikan dan kesehatan, kecintaan pada fesyen, hingga semangat membangun komunitas.

Namun, di balik itu semua, karya ini juga menyentuh isu tekanan sosial dan standar kecantikan yang kerap menyesatkan, seraya menekankan pentingnya kepercayaan diri dan nilai-nilai budaya sebagai penyeimbang.

Tari Manyelonte merupakan hasil rekonstruksi dari tari kreasi trio “Satya Dwaya” karya Cokorda Istri Putra Padmini dan I Wayan Darya yang pernah dipentaskan dalam Festival Gong Kebyar tahun 1997.

Kini, karya tersebut dihidupkan kembali dalam format tarian kelompok remaja putri yang merefleksikan realitas sosial masa kini.

Dengan penampilan penuh pesona, Gianyar menutup Utsawa Gong Kebyar Wanita dengan catatan manis, mempertegas eksistensinya sebagai Kota Seni yang tak henti melahirkan karya-karya berjiwa muda namun sarat nilai budaya.***

Berita Terkait