Dikenal akan kompleksitas mineralnya dan kristalnya yang halus, garam ini lebih dari sekadar bahan, ia menjadi simbol dari semangat restoran ini.
Setiap malam, Seasalt Ritual menjadi momen seremonial pembukaan, dengan Garam Kusamba yang dinikmati bersama roti yang baru dipanggang, menghubungkan tamu dengan cita rasa pulau dan jiwa dari lautan.
Salah satu kreasi yang paling simbolis dari Seasalt adalah house-made caviar salt, ekspresi inovatif dari prinsip zero-waste yang memancarkan kemewahan dalam keheningan.
Telur ikan yang diawetkan dengan lembut dan diolah menjadi bumbu bercita rasa asin, memberikan tambahan kenikmatan pada hidangan sekaligus menghargai setiap bagian dari hasil tangkapan.
Garam ini tidak hanya menjadi aksen rasa, tapi sebuah pernyataan: penghormatan terhadap nama restoran, apresiasi terhadap laut, dan komitmen untuk menggunakan setiap bahan dengan penuh perhatian.

Berlandaskan pada mantra “Involve, Implement, Inspire,” tim Seasalt bekerja sama dengan para produsen lokal, menjelajahi pasar tradisional seperti Pasar Kedonganan, membangun hubungan yang transparan dengan petani dan nelayan, serta membangun rantai pasokan yang dipenuhi dengan kepercayaan dan terroir.
Dari keju yang diproduksi secara lokal, cokelat buatan tangan, hingga kopi single-origin dan cuka artisan, setiap komponen menceritakan kisah tentang tempat, semangat, dan tujuan yang dibawa.
Baik menu five-course Signature Journey, acara barbeku di bawah sinar rembulan, atau kemewahan Infinity Breakfast, Seasalt lebih dari sekadar restoran; Seasalt adalah ekspresi nyata dari hospitality tepi pantai yang modern, tempat yang mempertemukan tujuan dengan cita rasa, dan setiap hidangan tak hanya bermakna, namun juga berkesan. ***