Giring, yang juga dikenal sebagai mantan vokalis band Nidji, memahami seni adalah ruang ekspresi sekaligus instrumen kebijakan publik.
Ia menegaskan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto serius mengarusutamakan seni dan budaya dalam pembangunan nasional, termasuk lewat pemisahan Kementerian Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan.
Langkah-langkah konkret pun mulai terasa: revitalisasi Galeri Nasional ke arah standar internasional, serta dialog aktif dengan para pelaku seni di berbagai daerah. “Kami ingin memastikan bahwa kebijakan seni berpihak pada ekosistemnya, dari seniman hingga pasar seni,” tegas Giring.
Dengan demikian, Hari Pendidikan Nasional 2025 tak hanya diperingati dengan pidato, tetapi dihidupkan dalam tindakan nyata—di ruang seni, dalam silaturahmi lintas generasi, dan melalui penghormatan pada warisan intelektual dan artistik bangsa.
Kolektor seni Daniel Jusuf yang ikut dalam kunjungan tersebut mengatakan Wamen Giring yang bersemangat muda itu telaten mendengarkan berbagai persoalan yang dihadapi ekosistem seni rupa.
Ia berharap ke depan para pelaku seni rupa dan pemangku kepentingan terkait bisa memasuki iklim yang nyaman dan menyenangkan.***
