“Saya senang kegiatan ini dilakukan di awal tahun 2025 sehingga kreativitas para desainer kita ini bisa menjadi tren mode tahun 2025, bukan hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional dan internasional,” ujarnya.
Mahendra Jaya menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen untuk menjaga, melestarikan, dan mengembangkan warisan budaya masyarakat Bali, termasuk kain tenun tradisional.
Ia menyatakan keyakinannya bahwa Gubernur Bali terpilih, Wayan Koster, memiliki komitmen yang sama kuat dalam upaya pelestarian budaya Bali.
“Saya percaya Bali ke depan akan semakin luar biasa. Budaya Bali akan semakin terjaga dan semakin hebat di bawah kepemimpinan beliau,” tambahnya.
Tjok Abi, desainer kenamaan Bali yang bertindak sebagai mentor sekaligus kurator acara, mengungkapkan bahwa persiapan pagelaran ini berlangsung dalam waktu singkat, yakni lebih dari sebulan.
Meskipun demikian, ia memastikan bahwa para desainer tetap menampilkan karya terbaik mereka sesuai dengan ciri khas masing-masing.
“Ini adalah wadah untuk desainer muda. Masing-masing desainer tadi sudah menampilkan yang terbaik dengan gaya dan karakter mereka masing-masing, sehingga beragam model yang dihasilkan,” jelas Tjok Abi.
Mahendra Jaya berharap kain tenun tradisional Bali dapat semakin dikenal luas baik di tingkat nasional maupun internasional.
Ia optimistis bahwa para desainer muda Bali akan terus berkembang dan semakin kompetitif di industri mode global.***