Waterblow The Nusa Dua Ditutup Sementara Akibat Ancaman Gelombang Tinggi

Sebagai bentuk mitigasi risiko, ITDC memperkuat protokol keselamatan di dua pulau utama kawasan The Nusa Dua, yakni Peninsula Island dan Pulau Nusa Dharma.

Rabu, 6 Agustus 2025, 17:45 WIB

INIBALI.COM – InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) resmi menutup sementara Daya Tarik Wisata (DTW) Waterblow Peninsula, The Nusa Dua, sebagai langkah antisipasi terhadap potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di wilayah pesisir selatan Bali.

I Made Agus Dwiatmika, General Manager The Nusa Dua mengatakan penutupan ini berlaku mulai Rabu, 6 Agustus 2025 hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Dia menyebut keputusan ini didasarkan pada hasil pemantauan lapangan oleh tim operasional ITDC dan merujuk peringatan resmi dari BMKG Wilayah III Denpasar terkait gelombang tinggi yang diprediksi terjadi pada 6–9 Agustus 2025.

“Sebagai bentuk mitigasi risiko, ITDC memperkuat protokol keselamatan di dua pulau utama kawasan The Nusa Dua, yakni Peninsula Island dan Pulau Nusa Dharma,” kata Agus Dwiatmika, Rabu 6 Agustus 2025.

Beberapa langkah yang dilakukan pihak ITDC terhadap dua pulau atama adalah sebagai berikut:

Peninsula Island:
-Penempatan personel tambahan di area rawan seperti sekitar Waterblow dan Pura Bias Tugel.
-Pemasangan rambu dan papan peringatan ombak tinggi di titik strategis.
-Koordinasi intensif dengan pengempon Pura Bias Tugel untuk memastikan keamanan area suci dan kenyamanan pengunjung.

Pulau Nusa Dharma:
-Peningkatan patroli di jalur pejalan kaki dan area publik dekat garis pantai.
-Penyiagaan personel untuk mengantisipasi pergerakan pengunjung ke titik-titik rawan.
-Penyesuaian rute akses sementara jika kondisi memburuk.

Agus Dwiatmika menambahkan kendati kondisi kawasan saat ini masih terkendali, terdapat kerusakan ringan pada beberapa elemen penunjang di sekitar Waterblow.

ITDC akan terus memantau situasi dan menyampaikan informasi pembukaan kembali melalui akun Instagram resmi @thenusadua_bali.

Pihak pengelola juga menghimbau kepada pengunjung, masyarakat, serta mitra pariwisata agar tetap waspada dan mengikuti arahan resmi dari pengelola dan otoritas terkait.

“Keselamatan pengunjung adalah prioritas utama kami. Penutupan ini bersifat sementara dan akan dibuka kembali setelah situasi benar-benar aman,” ujar Agus Dwiatmika.***

Berita Terkait