INIBALI.COM – Enam seniman bonsai internasional berbagi ilmu dan teknik dalam perawatan bonsai dalam gelaran demo bonsai yang berlangsung di Alun-Alun Kota Gianyar.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Asia Pacific Bonsai and Suiseki Convention & Exhibition (ASPAC) ke-17.
Enam trainer internasional tersebut adalah Mike Siow, Li An Yuan, Ravindran Damodar, Michael Morden, Ng Hock Soon, dan Tony Bebb. Mereka berasal dari berbagai negara seperti Malaysia, Taiwan, India, dan Australia.
Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Bali I Wayan Artana mengatakan demo bonsai ini bertujuan untuk memberikan wawasan langsung kepada masyarakat maupun pecinta bonsai mengenai tahapan dan proses dalam membentuk bonsai, mulai dari pemilihan tanaman hingga teknik pemangkasan dan pembentukan karakter pohon.
“Kita menyaksikan bagaimana para master bonsai dunia mengerjakan pohon dari nol—memangkas, mengarahkan, hingga mereposisi tanaman agar terlihat desain awal dari calon bonsai,” jelas Artana di sela-sela acara tersebut, Minggu 20 Juli 2025.
Ia menambahkan seluruh pohon yang digunakan dalam demo merupakan tanaman liar dari alam yang belum pernah dirawat secara bonsai sebelumnya.
Hal ini dimaksudkan agar penonton bisa memahami transformasi pohon dari bentuk aslinya hingga mulai terbentuk sebagai bonsai.
Artana yang juga mantan Ketua PPBI Gianyar menekankan bahwa bonsai bukan sekadar tanaman hias, tetapi mengandung nilai seni yang tinggi.
“Dalam bonsai terdapat komposisi proporsional, dimensi, karakter alam, dan jiwa dari si pembuatnya. Semua unsur itu disajikan dalam demo kali ini,” katanya.
Demo bonsai ini akan berlanjut pada Senin 21 Juli 2025 dengan penampilan dari trainer internasional lainnya.
Diharapkan kegiatan ini dapat menginspirasi pecinta bonsai di Indonesia untuk menghasilkan karya yang bukan hanya indah, tetapi juga merepresentasikan harmoni antara manusia dan alam, sebagaimana filosofi bonsai itu sendiri.***