Festival Bahari ‘Jaladhi Vistara’: Desa Bondalem Rayakan Spirit Budaya Maritim

Selasa, 21 Oktober 2025, 05:24 WIB

INIBALI.COM – Laut bukan cuma tentang ombak dan pasir putih, tapi juga tentang budaya dan kehidupan yang tumbuh di sekitarnya. Itulah semangat Festival Bahari ‘Jaladhi Vistara’, yang akan digelar di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng, pada 25–27 Oktober 2025.

Festival Bahari ‘Jaladhi Vistara’ menjadi ajang untuk menghidupkan kembali kesadaran akan pentingnya budaya maritim, sekaligus memperkuat komitmen masyarakat Bondalem dalam menjaga kelestarian laut yang sudah mereka jalankan sejak lama.

Pembukaannya akan berlangsung bertepatan dengan Tumpek Wariga, Sabtu 25 Oktober 2025, di pesisir Pantai Bondalem, kawasan utara Bali yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya.

Menurut penggagas Festival Bahari ‘Jaladhi Vistara’ Ngurah Paramartha acara pembukaan akan diwarnai dengan penenggelaman 36 substrat, terdiri dari fishdom, stupa, dan patung Buddha.

“Struktur-struktur ini nantinya menjadi tempat tumbuh karang dan rumah baru bagi ikan, sekaligus simbol komitmen masyarakat dalam merawat ekosistem laut,” jelasnya dalam konferensi pers di Warung Di Kebun, Senin 20 Oktober 2025.

Ngurah menambahkan semangat festival ini lahir dari kepedulian warga Bondalem yang sejak 2007 konsisten melakukan konservasi terumbu karang secara swadaya.

Upaya tersebut bahkan mendapat pengakuan dunia, ketika pada 2014 Bondalem meraih Coral Conservation Prize dari Coral Reef Alliance, organisasi lingkungan laut yang berbasis di Oakland, California, Amerika Serikat.

“Masyarakat sadar bahwa menjaga laut bukan hanya soal alam, tapi juga tentang menjaga kehidupan dan membuka peluang wisata bahari,” ujar Ngurah Paramartha, yang juga dikenal sebagai penulis buku sejarah dan budaya.

Pakar ekowisata dan pengelolaan sumber daya berbasis masyarakat yang juga Transboundary Oceans Senior Advisor Konservasi Indonesia Ketut Sarjana Putra memuji keberhasilan Bondalem mengembalikan kehidupan lautnya.

“Pada 1960–1970-an, wilayah ini sempat rusak akibat pengambilan koral besar-besaran. Tapi kini, banyak terumbu karang muda tumbuh dengan baik. Ini modal dasar yang luar biasa, terutama dengan keterlibatan generasi muda Bondalem yang antusias mengusung blue economy,” ungkapnya.

Berita Terkait