Pertunjukan di panggung seni melibatkan 1.250 peserta, termasuk 20 tim barongsai, 7 tim naga, 600 talenta seni, serta ribuan partisipan dari berbagai cabang olahraga tradisional Tiongkok.
Selain itu, festival ini juga menghadirkan 130 tenant UMKM yang menawarkan kuliner, kriya, dan fashion.
Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Bali Putu Agung Prianta berharap festival ini semakin memperkokoh Denpasar sebagai kota toleransi.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata RI, Vinsensius Jemadu, juga menyambut baik pelaksanaan Festival Imlek Bersama.
Ia menilai kegiatan ini sejalan dengan program Kemenpar yang fokus pada event berdampak langsung bagi masyarakat.
“Keterlibatan UMKM menjadi bukti bahwa festival ini memberi manfaat ekonomi yang nyata,” ujarnya.
Jemadu pun membuka peluang agar Festival Imlek Bersama dipertimbangkan masuk dalam kalender Karisma Event Nusantara tahun depan.
Festival ini turut diwarnai dengan penandatanganan Pataka Toleransi dan Kebhinekaan. Dengan semangat kebersamaan dan budaya yang kuat, diharapkan Festival Imlek Bersama terus menjadi agenda tahunan yang memperkuat harmoni dan menarik wisatawan ke Pulau Dewata.***