INIBALI.COM – Pengunjuk rasa yang menamakan diri Gerakan Arek Suroboyo (GAS) yang terdiri ratusan orang dari komunitas ojek online, buruh, mahasiswa, serta warga Surabaya dan Sidoarjo menggelar aksi di depan Polda Jawa Timur.
Mereka menuntut pengusutan tuntas dugaan korupsi, kolusi, dan npotisme (KKN) yang diduga melibatkan mantan Presiden Joko Widodo beserta keluarganya.
Para demonstran, yang mayoritas mengenakan atribut GAS, secara lantang menyuarakan dugaan keterlibatan keluarga Jokowi dalam berbagai proyek infrastruktur, termasuk proyek BPMKS.
Mereka juga menyoroti dugaan korupsi di PT TransJakarta, penyalahgunaan dana KONI, kasus di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), serta proyek Blok Medan.
Selain itu, mereka juga menyoroti dugaan korupsi terkait rekomendasi tas bansos di Sritex dan pengurangan denda PT SM dalam kasus pembakaran hutan.
Tuntutan ini menjadi sorotan utama dalam aksi yang berlangsung di tengah pengamanan ketat aparat kepolisian.
Koordinator aksi, Yusak, dalam orasinya mengkritik kondisi ekonomi yang semakin sulit, sementara praktik korupsi terus terjadi.
“Masyarakat ini kelaparan, tetapi mereka yang berkuasa justru merongrong dan merusak tatanan,” tegasnya di hadapan massa dalam aksi demo pada Jumat 7 Februari 2025.
Ia juga mengecam ketidakadilan sistemik yang dirasakan masyarakat, di mana rakyat kecil hanya diingat saat pemilu, diberi sedikit uang, lalu diabaikan setelahnya.