Joint Vision 2050 Indonesia-Prancis: Menyongsong Masa Depan Kolaborasi Budaya dan Pariwisata

Kunjungan Presiden Prancis dan Ibu Negara Brigitte Macron ke Borobudur menegaskan pentingnya diplomasi budaya dan sektor pariwisata dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia–Prancis.

Sabtu, 31 Mei 2025, 11:52 WIB

INIBALI.COM – Presiden Prancis Emmanuel Macron bersama Ibu Negara Brigitte Macron mengunjungi Candi Borobudur, mahakarya warisan budaya dunia yang terdaftar di UNESCO, dalam rangkaian kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada Kamis, 29 Mei 2025.

Selain menyambangi candi Buddha terbesar di dunia itu, keduanya juga berkesempatan menikmati keindahan Manohara Resort yang berada di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Kunjungan ini menegaskan pentingnya diplomasi budaya dan sektor pariwisata dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia–Prancis. Menteri Pariwisata RI Widiyanti Putri Wardhana menyambut secara langsung Presiden Macron dan mendampingi Ibu Negara Brigitte Macron dalam program Spouse yang digelar di Manohara Resort.

Manohara Resort tidak hanya menawarkan fasilitas eksklusif dan pemandangan langsung ke Borobudur, namun juga difungsikan sebagai pusat kebudayaan. Di tempat ini, delegasi Prancis diperkenalkan dengan berbagai ekspresi budaya dan tradisi keagamaan Indonesia.

Kunjungan ke Candi Borobudur menjadi simbol penghargaan Prancis terhadap warisan budaya Indonesia. Dibangun pada abad ke-8 oleh Dinasti Syailendra, candi ini merepresentasikan perpaduan arsitektur, spiritualitas, dan nilai-nilai luhur Nusantara.

Dengan struktur sembilan tingkat berbentuk mandala raksasa seluas 123 meter persegi, Borobudur bukan hanya ikon sejarah, tapi juga lambang pencerahan dan kebijaksanaan leluhur.

Selain kunjungan ke situs budaya, seperti dilansir dari laman Indonesia.go.id, momen bersejarah ini juga ditandai dengan penandatanganan Joint Vision 2050, sebuah inisiatif bersama Indonesia–Prancis untuk memperkuat kemitraan strategis di bidang pariwisata dan kebudayaan.

Kedua negara bersepakat mengembangkan kerja sama jangka panjang, termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, memperkuat konektivitas, dan memperluas pertukaran wisatawan.

Sebagai bagian dari kerja sama budaya, kedua negara juga menandatangani Cultural Declaration yang menekankan kolaborasi di bidang gastronomi dan pelestarian warisan budaya.

Ibu Negara Prancis Brigitte Macron (kedua kanan) diapit Menteri Pariwisata RI Widiyanti Putri Wardhana dan putra Presiden RI Didit Hediprasetyo serta seorang pemuka Buddha. (Dok. Kemenpar)

Salah satu wujud nyata dari kerja sama ini adalah penyelenggaraan Pekan Gastronomi Indonesia di Prancis, yang akan memperkenalkan cita rasa kuliner Nusantara dan wastra tradisional ke panggung internasional.

Sektor pariwisata Indonesia menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Pada tahun 2024, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 13,9 juta orang, meningkat 19% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 11,7 juta pengunjung.

Dari jumlah tersebut, wisatawan asal Prancis menyumbang 346.337 kunjungan, dengan rata-rata masa tinggal 16,85 malam dan pengeluaran per orang mencapai USD 1.900.

Wisatawan Prancis diketahui memiliki ketertarikan besar terhadap wisata bahari, seni, budaya, kuliner, serta eksplorasi sejarah dan alam di berbagai daerah Indonesia.

Kunjungan Presiden Macron diharapkan membuka jalan bagi peningkatan investasi dan promosi pariwisata berkelanjutan yang berorientasi pada pelestarian lingkungan dan budaya lokal.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan rasa bangganya dapat mendampingi Ibu Negara Prancis dalam kunjungan ini. Ia menilai pertemuan ini bukan sekadar promosi destinasi wisata, tetapi juga memperkuat ikatan antarkedua bangsa melalui penghargaan terhadap keragaman budaya.

“Saya merasa sangat terhormat dapat mendampingi Ibu Negara Brigitte Macron dalam kunjungan ini. Ini adalah kesempatan penting untuk memperlihatkan keindahan serta kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Lebih dari itu, acara ini mempererat kerja sama antarnegara yang menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman,” kata Widiyanti.

Kehadiran Presiden Emmanuel Macron dan Ibu Negara di Borobudur dan Manohara Resort menjadi simbol kuat bahwa budaya dan pariwisata bukan sekadar sektor ekonomi, melainkan jembatan hubungan internasional yang strategis. Melalui Joint Vision 2050, program Spouse, serta berbagai inisiatif kolaboratif, Indonesia dan Prancis menegaskan komitmennya membangun masa depan bersama yang berakar pada kekuatan budaya dan pariwisata berkelanjutan.***

Berita Terkait