INIBALI.COM – Seniman Made Bayak kembali mencuri perhatian dengan menghadirkan seri karya terbaru ‘Basel Series’, hasil eksplorasi sepulang dari program residensi di Mondial Atelier dan KBH.G Basel, Swiss, tahun lalu.
Deretan karya tersebut kini dihadirkan di Galeri Zen1 Jakarta dalam pameran bertajuk Mindscape: Basel Series Made Bayak. Pameran ini langsung mengejutkan publik seni rupa karena menampilkan wajah baru Bayak yang jauh berbeda dari identitas khasnya selama ini.
Kurator Yudha Bantono menilai karya Bayak kali ini memperlihatkan lompatan signifikan dari karya-karya sebelumnya.
Jika biasanya Bayak selalu lekat dengan ‘cara Bali’—memanfaatkan simbol, ikon, ruang, hingga nilai-nilai tradisi budaya sebagai pisau analisis persoalan sosial, ekologi, politik, maupun kemanusiaan—maka dalam seri terbarunya, semua ciri tersebut justru ditanggalkan.
“Bayak dikenal sebagai seniman yang sensitif, reaktif, bahkan eksplosif terhadap isu Bali dan problem global. Namun, dalam Basel Series, identitas itu seakan sama sekali tidak tampak,” kata Yudha pada Sabtu 23 Agustus 2025.
Perubahan ini tidak datang begitu saja. Tahun lalu, Bayak menjalani residensi selama tiga bulan di Basel untuk mempersiapkan pameran ROOT, sebuah proyek yang menelusuri jejak pelukis Walter Spies selama di Bali serta keterkaitannya dengan dinamika perubahan Bali hari ini.
Di sela kesibukan berkarya, Bayak juga melakukan eksplorasi intensif terhadap kota Basel, salah satu pusat peradaban seni Eropa dengan jumlah museum terbanyak di dunia. Pengalaman menikmati karya-karya masterpiece Paul Klee, Kandinsky, Picasso, dan para maestro lain memberi pengaruh besar pada cara pandangnya terhadap seni rupa global.
Made Bayak menyebut kota Basel memberinya banyak pengalaman visual mulai dari gedung-gedung berarsitektur kuno dan modern, jalanan, rel kereta dan trem, suasana musim panas, hingga Sungai Rhein yang menjadi ruh kota ini.
“Kehangatan warganya yang datang dari berbagai latar belakang juga sangat berkesan. Semua itu membuat saya ingin menggali lebih dalam, meski hanya tinggal tiga bulan,” kata Bayak.