Merayakan Warisan Walter Spies: Kolaborasi Lintas Generasi di Pembukaan Pameran ROOTS

Minggu, 25 Mei 2025, 19:04 WIB

INIBALI.COM – Pameran seni ROOTS – One Hundred Years of Walter Spies in Bali resmi dibuka pada Sabtu, 24 Mei 2025 malam di Museum ARMA Ubud.

Pameran ini menandai perayaan 100 tahun kehadiran tokoh penting seni modern Bali, Walter Spies, melalui rangkaian kolaborasi seni lintas disiplin yang menyatukan tari, musik, rupa, hingga film.

Gong pembuka dipukul oleh Michael Schindhelm, kurator sekaligus penggagas pameran ini, yang pada 2024 lalu telah mempresentasikan ROOTS di Basel, Swiss.

Pembukaan dimeriahkan pertunjukan koreografi ‘Tuan Tepis’ dari maestro tari Wayan Dibia, yang memerankan sosok Walter Spies lewat topeng ciptaannya, disusul kolaborasi tari kecak dan band Amplytherapy yang menggambarkan dialog imajinatif antara masa lalu dan masa kini Bali.

Seusai pembukaan, puluhan penari kecak mengantar para pengunjung memasuki ruang pameran yang terbagi menjadi lima ruang tematik dan dua ruang pemutaran film, menampilkan karya reflektif seniman Bali Made Bayak dan Gus Dark yang menyoroti warisan sekaligus krisis sosial-budaya akibat pariwisata massal.

Film dokumenter-fiksi ROOTS karya Michael Schindhelm menjadi benang merah yang mengajak publik merenungkan warisan Walter Spies di tengah tantangan Bali hari ini.

Kolaborasi para seniman ini bukan hanya penghormatan terhadap sosok Walter Spies sebagai pembaharu seni Bali, tetapi juga kritik-artistik tentang masa depan Pulau Dewata.

Raphael Suter, Direktur KBH.G menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sangat tinggi kepada publik seni dan budaya Bali yang telah memberikan dukungan atas terselenggaranya pameran ROOTS karya Michael Schindhelm yang melibatkan seniman Made Bayak dan Gus Dark.

Agung Rai, Founder ARMA dan Chairman Walter Spies Society beserta penglingsir Puri Ubud Tjokorda Putra Sukawati menyambut pameran ROOTS dengan penuh sukacita serta mengapresiasi dedikasi Michael Schindhelm yang merayakan seabad keberadaan Walter Spies sekaligus mengenang kembali perannya sebagai pembaharu seni dan budaya Bali.

Berita Terkait