Sedangkan microsite, saat ini cukup banyak membantu para guru dan dosen yang memajang mata ajarnya di S.id tanpa harus capek-capek memikirkan hosting bila membuat domain. Selain guru, para pelaku UMKM dan penyelenggara event organizer atau wedding organizer sudah banyak yang familiar dan memanfaatkan platform S.id.
Sebagai platform digital yang terbuka, dimana pengguna bisa membuat konten secara mendiri (UGC/user generated content), tentu saja banyak sekali tantangan, terutama menyangkut keamanan dan kenyamanan pengguna dari gangguan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti judi online, pornografi, dan phising. Untuk itu, tim pengembang terus berupaya melakukan tindakan penapisan konten (blocking).
Sebagai bukti keseriusan pengembang platform S.id melakukan teknis penapisan dengan metode pre-factum dan post-factum.
Pre-factum dilakukan dengan mencatat banyak kode yang sudah dalam black-listed, sedangkan beberapa yang lolos dilakukan post-factum action sehingga akan memperkecil jumlah konten sampah demi kenyamanan pengguna.
Selama ini S.id berhasil memblokir lebih dari 26.000 akun yang terindikasi penyalahgunaan, menambahkan 500.000 daftar domain berbahaya, dan 205.000 tautan berbahaya ke dalam daftar blokir. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan tahun 2014, di mana S.id menambahkan 450.000 domain dan 100.000 tautan berbahaya.
Ancaman dari domain dan tautan berbahaya yang ditangani S.id mencakup berbagai kategori, sebesar 92% berupa phising, 0,1% spam, 1% scam, dan 2% konten judi online. Untuk mendukung upaya ini, S.id menggandeng berbagai pihak kompeten seperti IDADX, NetCraft, PhishLabs, Phishtank, SURBL, VirusTotal, URLVoid, dan lainnya.
Ke depan S.id akan terus dikembangkan kemanfaatannya, dan pengembang platform akan terus melakukan kreasi pengembangan aplikasi-aplikasi baru. Selain S.id, pengembang platform juga membuat aplikasi Klip.id dan 321. Klip adalah aplikasi frame yang cocok untuk gathering komunitas, sedang 321 aplikasi trivia game yang bisa jadi survei online.
Pengguna platform S.id sejak pertengahan 2022 sampai dengan sekarang terus menunjukkan peningkatan. Tahun 2023 pengguna platform S.id sebesar 965 ribu sedangkan sekarang mencapai 1,5 juta berarti tumbuh sekitar 60%.
Sedangkan pengguna microsite s.id tahun 2023 sebesar 201 ribu, pada 2024 menjadi 700 ribu meningkat 3 kali lipat lebih. Saat ini tingkat kunjungan rata-rata 37 juta per hari. Ini tentu menarik bagi para pihak yang ingin mempromosikan produk-produknya melalui kesempatan kerjasama bisnis dengan manajemen pengembang S.id.
Sukses yang dicapai platform S.id ini tak lepas dari support Kementerian Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) melalui PANDI (Pengelola Nama Domain Indonesia/id. Registry) yang menjadi induk dari ADG, selalu memberikan masukan dan arahan tentang perlunya platform digital yang sehat dan bermakna dari Indonesia.***