Upaya mewujudkan pameran ini dimulai sejak pertengahan 2022, dengan menjalin komunikasi dengan berbagai pihak. Respons positif datang pada awal 2023 dari Bottega & Artisan, sebuah ruang multifungsi unik di Alam Sutera, Tangerang.
Dengan semangat ini, lahirlah pameran “Hic et Nunc / Here and Now” yang berlangsung pada 4 Oktober–4 November 2023. Pameran ini menyoroti pentingnya kesadaran akan kondisi diri di saat ini, here and now.
Sebuah praktik mindfulness sebagai respon terhadap dampak negatif digitalisasi pasca-pandemi—dari ekonomi, birokrasi, edukasi, hingga interaksi sosial yang semakin bergantung pada internet dan media sosial.
Sementara itu, narasi refleksi atas hubungan manusia dan alam dituangkan dalam pameran ‘Reflection.’
Galeri yang telah berdiri sejak 2002 ini menjadi saksi perjalanan seni rupa kontemporer di Bali dan Indonesia, dengan jejak kuratorial yang kuat dan berkelanjutan.
Bali dipilih bukan tanpa alasan. Pulau ini merupakan contoh nyata harmoni manusia dan alam. Melalui ajaran lokal seperti Tri Hita Karana—falsafah hidup yang menekankan keselarasan antara manusia dengan Tuhan (Parhyangan), sesama (Pawongan), dan alam (Palemahan)—Bali menunjukkan bagaimana spiritualitas dan kearifan lokal membentuk laku hidup masyarakatnya.
Sistem irigasi Subak yang telah ada sejak abad ke-9 adalah salah satu manifestasinya. Tak heran jika pada 2024, Bali dipilih sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10.
Namun demikian, Bali saat ini juga menghadapi tantangan besar: krisis air, alih fungsi lahan, dan persoalan sampah. Lewat pameran ini, kami ingin menyuarakan narasi penting tentang urgensi menjaga lingkungan, tidak hanya kepada publik tetapi juga kepada para pemangku kebijakan.