INIBALI.COM – Utama Spice, merek wellness asal Bali yang terinspirasi oleh alam, tradisi, dan komunitas, terus memperdalam misinya yang berlandaskan tujuan melalui serangkaian inisiatif yang mencerminkan komitmen nyata terhadap tanggung jawab lingkungan dan sosial.
Sejalan dengan gerakan global Plastic-Free July, Utama Spice memperkuat filosofi utamanya ‘Untuk Manusia, Untuk Bumi, Untuk Kita Semua’ melalui aksi nyata yang menunjukkan bahwa pilihan bijak dapat menghasilkan dampak bermakna.
Ria Templer, Direktur Utama Spice mengatakan di Utama Spice filofosi ‘Untuk Manusia, Untuk Bumi, Untuk Kita Semua’ bukan sekadar slogan—melainkan prinsip utama yang membimbing setiap keputusan yang diambil dan setiap produk yang dibuat.
“Sebagai perusahaan yang digerakkan oleh tujuan dan didukung oleh manusia, kami percaya bahwa kesuksesan sejati tidak hanya diukur dari keuntungan, tetapi juga dari dampak positif yang kami tinggalkan,” kata Ria kepada media pada Selasa 29 Juli 2025.
Baru-baru ini, Utama Spice menggandeng sejumlah perusahaan dengan visi serupa, termasuk merek alat make-up asal Jakarta Armando Caruso serta brand pakaian wanita dan anak-anak Indigo Kids, untuk mendukung Bali Street Mums Foundation—organisasi yang berdedikasi membantu perempuan dan anak-anak rentan keluar dari lingkaran kemiskinan.
Bersama-sama, mereka memberikan berbagai kebutuhan penting seperti makanan, perlengkapan kebersihan, pakaian, produk perawatan pribadi, hingga furnitur.
Donasi ini menjadi cerminan etos Utama Spice bahwa tanggung jawab sebuah brand tidak berhenti pada isu lingkungan, namun juga mencakup kepedulian terhadap isu sosial dan masyarakat yang membutuhkan.
Di saat yang sama, Utama Spice juga mengambil langkah nyata untuk melindungi bumi melalui kerja sama terbarunya dengan Seven Clean Seas, organisasi yang berfokus pada pengangkatan sampah plastik dari lingkungan.
Dalam upaya menjadikan setiap pembelian sebagai kekuatan untuk kebaikan, Utama Spice kini mendanai pengangkatan 30 gram plastik dari lingkungan untuk setiap botol plastik yang terjual—setara dengan dua botol plastik yang diambil dari laut setiap kali konsumen melakukan pembelian.