INIBALI.COM – Penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian di dunia, terutama penyakit jantung koroner dan gagal jantung.
Fakta ini diungkapkan dr. Ni Wayan Lena Agustini, M.Biomed, Sp.JP., dokter spesialis jantung di RS Kasih Ibu Kedonganan, dalam acara Health Talk bertajuk “Valentine Dengan Cinta yang Menyembuhkan: Menjaga Jantung Dalam Setiap Detik”, Jumat, 14 Februari 2025 di Denpasar.
Acara yang digelar RS Kasih Ibu bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Bali ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan dini penyakit jantung.
Menurut dr. Lena, penyakit jantung dipicu oleh berbagai faktor risiko, seperti usia, hipertensi, kadar kolesterol tinggi (LDL), merokok, dan stres berkepanjangan.
Namun, ia menekankan bahwa kebiasaan merokok menjadi faktor risiko utama yang paling berbahaya.
“Dengan satu faktor risiko merokok saja, seseorang bisa terkena serangan jantung, bahkan tanpa riwayat hipertensi, kolesterol tinggi, atau keluarga yang memiliki penyakit jantung,” tegasnya.
dr. Lena juga menyoroti pergeseran paradigma penyakit jantung yang kini tidak hanya menyerang kelompok lanjut usia, tetapi juga usia produktif.
“Saat ini, banyak orang berusia 30-40 tahun sudah mengalami serangan jantung,” ungkapnya.
Hal ini, menurutnya, dipengaruhi oleh gaya hidup tidak sehat, terutama kebiasaan merokok, baik rokok konvensional maupun rokok model baru, yang sangat berdampak pada kesehatan pembuluh darah.