Ketulusan Berkarya dan Harmoni Budaya: Balawan dan Gus Teja Raih Penghargaan Wija Kusuma

Kamis, 24 April 2025, 15:32 WIB

INIBALI.COM – Jika kreativitas adalah keberanian menjadi diri sendiri, maka seni adalah bahasa jiwa yang tak membutuhkan kata.

Ungkapan ini seolah terpatri dalam kehidupan masyarakat Gianyar, yang menjadikan seni sebagai jalan hidup, bukan sekadar profesi.

Di balik setiap karya mereka, tersimpan kejujuran dan ketulusan. Mereka berkarya bukan demi pengakuan, bukan demi pujian, apalagi keuntungan materi.

Bagi mereka, menjadi seniman adalah pilihan hidup, cara memperkenalkan diri, budaya, dan identitas kepada dunia—bukan hanya soal estetika di mata awam.

Dua nama besar seperti Gus Teja dan I Wayan Balawan menjadi contoh nyata bagaimana seni dan kehidupan menyatu dalam harmoni.

Keduanya baru saja menerima penghargaan Wija Kusuma dari Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam rangka HUT ke-254 Kota Gianyar, yang digelar di Balai Budaya Gianyar.

“Awalnya saya sangat terkejut ketika menerima kabar dari Dinas Kebudayaan Gianyar. Di usia saya sekarang, saya pikir belum layak menerima penghargaan sebesar ini. Tapi saya bersyukur dan berterima kasih atas apresiasi ini,” ungkap Gus Teja, musisi asal Junjungan, Ubud.

Bagi Gus Teja, berkesenian adalah nafas hidupnya. Dengan atau tanpa penghargaan, ia tetap akan mencipta dan menabuh nada dari kedalaman jiwanya. “Saya tetap berkarya karena memang di sinilah hidup saya. Selain bermusik, saya juga membuat alat musik tiup untuk saya gunakan sendiri,” katanya.

Namun, ia tak menampik bahwa penghargaan Wija Kusuma membangkitkan semangat baru. “Saya bangga diapresiasi oleh pemerintah. Ini menjadi motivasi besar untuk terus menghasilkan karya yang lebih baik,” lanjutnya.

Tak hanya untuk dirinya, Gus Teja juga menyuarakan harapan bagi generasi muda Gianyar. Ia meminta agar pemerintah menyediakan ruang khusus bagi mereka untuk tampil dan berekspresi.

Berita Terkait