Peringatan Hari Bumi: Hatten Bali Tunjukkan Komitmen Hijau Lewat Aksi Nyata
21 April 2025,
19:24
WIB
INIBALI.COM – Bali, pulau yang terkenal dengan keindahan alam dan budayanya, kini memiliki destinasi wisata baru yang siap memukau dunia.
Kota Kreatif Nuanu, kawasan seluas 44 hektar di Desa Beraban, Tabanan, Bali diproyeksikan menjadi magnet pariwisata dengan menyambut lebih dari 3 juta pengunjung pada 2025.
Mengusung konsep inovatif yang memadukan seni, kebugaran, teknologi, dan alam, Nuanu tidak hanya menawarkan pengalaman wisata biasa, tetapi juga menjadi pusat inspirasi dan koneksi bagi para pengunjungnya.
Ida Ayu Astari Prada, Brand & Communications Director Nuanu mengatakan salah satu daya tarik utama kota kreatif yang terus dikembangkan ini adalah komitmennya terhadap keberlanjutan.
“Sebanyak 70 persen dari total lahan akan dipertahankan sebagai ruang hijau, menciptakan harmoni antara pembangunan dan pelestarian alam,” kata Prada dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, 3 Februari 2025.
Kata dia kawasan ini dirancang untuk mengajak pengunjung menikmati berbagai aktivitas, mulai dari instalasi seni imersif, retret kebugaran, hingga acara budaya yang menginspirasi.
Sepanjang tahun 2025, Nuanu akan meluncurkan lebih dari 30 proyek kreatif yang menjadikannya destinasi wajib dikunjungi.
Mulai dari festival musik internasional, konferensi investor, hingga pameran seni skala global, Nuanu berkomitmen menjadi tuan rumah acara-acara yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan dampak positif bagi Bali dan Indonesia.
Pada Januari 2025, Nuanu akan memperkenalkan tiga proyek baru yang siap memikat hati pengunjung:
The Red Tent: Ruang eksklusif untuk perempuan yang mendorong persaudaraan, kreativitas, dan pertukaran budaya. Dikelola oleh komunitas perempuan, tempat ini menjadi ruang aman untuk membangun hubungan yang bermakna.
Sol Studio: Sanggar tari yang menggabungkan elemen tari kontemporer dan modern, siap membuka pintunya pada awal Februari 2025.
Cultural Village: Wadah untuk melestarikan warisan budaya Bali melalui pertunjukan seni tradisional, sesi makan bersama, dan lokakarya.
