Prof. Subandi: Merajut Psikologi dan Antropologi untuk Kesehatan Mental Berbasis Budaya

13 Januari 2025, 08:50 WIB

INIBALI.COM – Berlatar kecintaan terhadap ilmu antropologi sejak masa SMA, gurubesar Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Subandi membuktikan bahwa semangat lintas disiplin ilmu mampu menghasilkan dampak besar.

Meskipun menempuh studi di Program Studi Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), ketertarikannya pada antropologi tidak pernah surut.

Prof. Subandi berhasil menggabungkan dua disiplin, antropologi dan psikologi, untuk mengembangkan terapi kesehatan mental berbasis budaya dan spiritual.

Mengawali perjalanan karier sebagai dosen pada 1986, Prof. Subandi terus mengabdikan dirinya pada Tridharma Perguruan Tinggi, terutama di bidang penelitian.

Dorongan gurunya untuk memilih psikologi sebagai jalur studi ternyata tidak menghalangi eksplorasinya pada antropologi. Bahkan, kolaborasi internasional menjadi salah satu kunci dalam memperdalam keilmuannya.

Dikutip dari laman resmi UGM, pada 1996, Prof. Subandi bekerja sama dengan Prof. Byron Good, seorang antropolog kesehatan mental dari Harvard University, USA.

Kolaborasi yang berlangsung lebih dari 25 tahun ini menghasilkan berbagai penelitian mendalam tentang kesehatan mental dalam perspektif budaya.

Ia juga menjalin kerja sama selama lima tahun dengan Dr. Julia Howell dari Griffith University Australia, yang memperkaya pendekatan antropologinya dalam penelitian kesehatan mental.

Hasil dari penelitian dan kolaborasi internasional tersebut diwujudkan dalam berbagai inovasi nyata.

Berita Terkait