Konsorsium ini juga meluncurkan program “Bank Obat Bersama” (Joint Medicine Bank) sebagai bentuk konkret kolaborasi.
Duta Besar India untuk Indonesia Chakravorty menyoroti pentingnya kerja sama ini. Kata dia ayurveda telah berevolusi menjadi sistem pengobatan formal dengan pengakuan internasional, jamu masih bersifat informal dan memerlukan validasi ilmiah.
“Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengakuan global terhadap jamu sekaligus memperkuat hubungan bilateral kedua negara,” tuturnya.
Dengan iklim tropis yang kaya akan tanaman obat, Indonesia dan India memiliki potensi besar untuk memimpin dalam pengembangan obat tradisional.
Melalui IIBC, Indonesia dan India berkomitmen mengatasi kesenjangan generasi, meningkatkan standar ilmiah, dan menciptakan warisan yang dapat diwariskan turun-temurun.
Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat hubungan Indonesia-India, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengembangan pengobatan tradisional yang bermanfaat bagi kesehatan masyarakat global.***
