INIBALI.COM – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyoroti masalah serius sampah laut yang dihadapi Bali, salah satu destinasi wisata utama Indonesia.
Ia menyampaikan hal tersebut dalam aksi bersih pantai yang melibatkan 8.600 peserta di sepanjang garis pantai Kelan, Kedonganan, hingga Jimbaran pada Minggu, 19 Januari 2025.
“Bali menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah laut karena statusnya sebagai destinasi wisata utama. Pengelolaan sampah yang belum memadai, seperti penggunaan metode open dumping, turut berkontribusi pada pencemaran laut,” ujar Hanif.
Sebagai langkah konkret, pemerintah pusat menyerahkan bantuan berupa satu unit truk, motor pengangkut sampah, dan trash boom yang akan dipasang di 14 titik sungai di Bali.
Trash boom ini, yang merupakan bantuan dari Uni Emirat Arab, diharapkan dapat mengurangi kebocoran sampah ke laut.
Selain itu, pemerintah juga membentuk Tim Koordinasi Penanganan Sampah Laut di Bali melalui Keputusan Menteri Koordinator Pangan RI Nomor 3 Tahun 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program Bulan Cinta Laut, melanjutkan aksi serupa yang digelar di Pantai Kuta pada 4 Januari 2025.
Hanif mengapresiasi semangat masyarakat Bali dalam mendukung upaya ini. “Semangat masyarakat Bali menjadi motivasi besar untuk bersama-sama menghadapi masalah sampah laut, termasuk sampah kiriman yang kerap menjadi tantangan,” ungkapnya.
Selain Menteri Lingkungan Hidup, aksi di Kedonganan juga dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, dan sejumlah pejabat tinggi lainnya.